Ijtima Ulama Jilid III Dianggap Gerombolan Politik Berbau Agama

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding (tengah) (Antarnews)
Merahputih.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai Ijtima Ulama III hanya permainan politik belaka. Tak murni menyuarakan suara kaum ulama.
"Ijtima ulama itu ijtima ulama-ulamaan dan buatan ya. Harusnya kalau menginginkan nama ulama mestinya ada prinsip yang harus diikuti," kata Karding kepada wartawan di Jakarta, Kamis (2/5).
Karding melanjutkan, prinsip yang dimaksusdnya yakni pertama jujur dalam mengambil keputusan, kedua berdasarkan kaidah fiqih, ketiga berdasarkan kepentingan dan keutuhan persatuan indonesia
"Apa dasarnya mereka ingin mendiskualifikasi 01, apakah ada dasar yang kuat?," sesal Karding.
Politikus PKB ini menambahkan, dalam hukum dan prinsip beragama, tidak boleh mengeluarkan keputusan yang dzolim dan didasarkan bukan pada fakta tapi pada asumsi. "Apalagi itu untuk kepentingan pribadi atau kelompok," jelas Karding.

Dan harusnya mereka para ulama, lanjut Karding, menjaga marwah ulama berdasarkan diri pada aturan hukum positif
"Kedua percaya pada lembaga penyelenggara negara, dimana yang mereka dukung, partai di 02 juga ikut menyusun UU, menentukan KPU dan bawaslu dan ikut punya saksi pilpres maupun partai di daerah," sebut Karding.
Karding menyebut, kelompok itu tidak mencermi kan ijtima ulama. "Tapi lebih kepada gerombolan politik yang memiliki kepentingan politik yang memang berbeda dengan 01," pungkas Karding. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Survei Charta Politika Sebut 61 Persen Pemilih Jokowi Pilih Ganjar

Survei Algoritma: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, tapi Tak Setuju Pemilu Ditunda

Ada Kemunduran Demokrasi di 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin

Tindakan Represif Aparat Penegak Hukum Meningkat di 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf
