Iga Barasuara Berencana Produksi Batik Sendiri


Sangat suka batik, Iga Barasuara berencana produksi sendiri. (foto: MP/Ikhsan Digdo)
BISA dibilang Iga Massardi sangat mencintai batik. Warisan budaya Indonesia ini cukup melekat dengannya. Batik menjadi identitas Iga. Dia kerap memakai kemeja batik ketika berada di atas panggung dengan Barasuara. Begitu pula pada beberapa kesempatan lainnya selain manggung.
Untuk motif batik sendiri, Iga suka dengan motif batik parang. Motif ini memang salah satu motif paling tua di Indonesia. Motif parang bagi Iga memberikan kesan cerah seperti membangkitkan semangat. "Gua suka motif parang yang bunga-bunga. Karena lebih fresh motifnya warna warni," ujar Iga kepada Merahputih.com di Jakarta Pusat, Rabu (2/10).
BACA JUGA: Iga Masardi Menemukan Identitas dalam Batik Tulis
Bukti kecintaan Iga dengan batik akan dia salurkan melalui bisnis. Dia punya rencana memproduksi batik sendiri. Meskipun masih dalam proses, pria 33 tahun itu mengaku sudah bekerjasama dengan pengrajin batik asal Solo untuk memproduksi batik miliknya nanti.
"Cuma masih proses. Gua kerja sama sama Maos Batik dari Solo. Itu teman gua juga pembuat batik tulis," tambahnya.
Namun, ia belum mau membocorkan merek batiknya itu. Jika berjalan lancar. Paling tidak kata Iga tahun 2020 mendatang produk batik miliknya sudah bisa dikenalkan kepada semua pencinta batik. Terutama kepada para penggemar Barasuara.

Selain itu, putra sastrawan Yudhistira ANM Massardi itu mengatakan batik bukanlah pakaian untuk orang berumur. Siapa pun pantas-pantas saja mengenakan batik. Termasuk para anak muda zaman sekarang atau para millennial.
Bahkan kata Iga, batik bukanlah pakaian yang identik digunakan untuk kondangan atau acara-acara formal. Batik bisa digunakan untuk acara formal maupun kasual. Termasuk juga batik cocok dikenakan untuk nonton pertunjukkan musik. "Batik tuh di hari ini bukan pakaian resmi orang tua. Tapi bisa buat kasual juga. Salah satunya buat datang ke konser," paparnya.
Makna hari Batik sendiri bagi Iga sangat mendalam. Ia ingin di hari Batik yang jatuh pada hari ini bisa membuat masyarakat Indonesia semakin mencintai batik. Sebab, batik merupakan warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan harus selalu dilestarikan. Apalagi batik juga diakui di mancanegara. "Makna Hari batik kalau gua ngeliatnya sebagai awareness dalam skala Nasional. Bahwa batik itu sebagi bentuk lambang budaya Indonesia," pungkas Iga Massardi. (ikh)