Ide Heri Membuat Bakso Desa Karena Ingin Pelanggan Happy

Warung Bakso Desa menjadi salah satu lapak kuliner yang menawarkan suguhan unik. Di sini, pengunjung dapat menikmati menu bakso berisi keju mozarella. Selain itu, juga ada menu ayam kampung fawwaz.

Warung ini belum lama berdiri. Baru berjalan 3 tahunan, berdiri sejak tahun 2013, di Sleman, DI Yogyakarta. Awalnya, ide mendirikan usaha kuliner bakso ini dari keinginan sang pemilik, Heri Kurniawan, untuk menghadirkan makanan yang punya daya tarik. Dari sana kemudian diusung konsep kuliner bakso yang bisa membuat pelanggannya happy. Sejak itulah muncul ide mendiri usaha kuliner bakso berisi keju.

"Ngambil nama Bakso Desa karena menawarkan nuansa desa. Desainnya kan juga desain desa," kata Heri, di Jalan Anyelir, Gejayan, Kota Yogyakarta, baru-baru ini.

Gayung pun bersambut. Pelanggannya banyak yang menyukai citarasa perpaduan bakso dengan keju mozarella. Jumlah pelanggan pun semakin meningkat. Sekitar 2 tahun kemudian, tepatnya Oktober 2015, Heri mulai mengembangkan usahanya. Usaha pun menawarkan bisnis kemitraan kepada orang lain.

Mitra bisnis membutuhkan modal Rp25 juta. Modal tersebut termasuk seluruh kebutuhan dan peralatan usaha. Mitra hanya membutuhkan lapak untuk usahanya.

Dalam kemitraannya, Heri menawarkan paket berisi lisensi merek usaha tanpa jangka waktu, satu set gerobak, mesin mi, fasilitas peralatan masak lengkap, seragam dan pelatihan karyawan selama dua bulan, peralatan promosi, dan support branding. Selanjutnya, mitra bisnis wajib membeli bahan baku produksinya.

Kini, Warung Bakso Desa telah merebak ke berbagai kota. Tidak hanya ada di Yogyakarta, melainkan delapan kota. "Bakso Desa sudah bermitra 29 cabang. Semuanya di delapan kota," paparnya.

Artikel ini berdasarkan liputan Fredy Wansyah, kontributor atau reporter merahputih.com yang bertugas di wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya.