Hulaefi Rebut Emas Kedua Piala Dunia Wushu Taolu I 2016

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Senin, 21 November 2016
Hulaefi Rebut Emas Kedua Piala Dunia Wushu Taolu I 2016

Atlet wushu putra Achmad Hulaefi. (Foto Ist)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Olahraga - Pewushu putra Achmad Hulaefi berhasil merebut emas kedua pada hari terakhir Piala Dunia Wushu Taolu I 2016, di Fuzhou Tiongkok, Minggu (20/11). Selain mendapat tambahan emas dari Hulaefi, Tim Wushu Indonesia juga mendapat sumbangan perunggu dari Fredy. 

Emas keduanya tersebut diraih Hulaefi dari nomor daoshu (golok). Bertanding di Fujian Province Sports Hall, Hulaefi sukses membukukan poin tertinggi. Sampai dengan hari terakhir, Hulaefi sudah menyumbangkan sebanyak tiga medali yakni 2 emas dan 1 perak. Emas pertama direbutnya pada hari pertama saat bertanding di nomor gunshu, sedangkan medali perak diraihnya dari nomor changquan. Adapun perunggu yang dipersembahkan Fredy diraih dari nomor Taiji.

Dengan tambahan 1 emas dan 1 perunggu maka total medali yang dikoleksi Tim Wushu Indonesia menjadi 4 emas, 1 perak dan 2 perunggu. Hasil tersebut menempatkan Indonesia di peringkat ketiga. Posisi puncak diduduki tuan rumah Tiongkok dengan 7 emas, disusul Hongkong di urutan kedua, 5 emas, 3 perak dan 1 perunggu. 

Ajang bergengsi yang memperebutkan total 22 medali emas ini diikuti sebanyak 23 negara. Event ini dapat dikatakan sebagai kejuaraan wushu profesional karena seluruh atlet peraih medali (emas, perak dan perunggu) mendapatkan bonus. Untuk medali emas memperoleh bonus sebesar 10 ribu RMB atau setara dengan Rp20 juta.

Piala Dunia Wushu Taolu II akan diadakan pada 2018. Namun sejauh ini federasi wushu dunia, IWUF belum menentukan negara yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia Wushu Taolu II. 

Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Master Supandi Kusuma yang menyaksikan langsung Achmad Hulaefi dkk bertanding mengaku puas dengan hasil yang diraih Tim Wushu Indonesia di ajang Piala Dunia I ini karena dapat menempati peringkat ketiga.

"Selain itu, melalui ajang ini kita juga mendapatkan bibit-bibit berbakat untuk menghadapi SEA Games dan Asian Games ke depan," kata Supandi dalam siaran pers yang diterima MerahPutih.com, Senin (21/11).

 

Atlet wushu putra Achmad Hulaefi. (Foto Ist)

Di sisi lain, Supandi Kusuma berharap pemerintah dapat mengerti kesulitan PB WI dalam membina atlet. Dia juga berharap pemerintah dapat bekerjasama dengan PB WI dalam pembinaan atlet ke depan. Utamanya terkait orang atau individu yang dapat dipercaya oleh PB WI dan kompeten dalam menjalankan tugas pembinaan ini.

Sebelumnya, saat transit di Singapura dalam perjalanan menuju Tiongkok untuk mendampingi para atlet binaannya bertanding di Piala Dunia Wushu Taolu I, Supandi sempat melontarkan kekecewaannya terhadap Keputusan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) perihal penetapan pengangkatan, promosi dan degradasi atlet, pelatih serta manajer menuju SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. 

Ditegaskan keputusan Satlak Prima yang tertuang dalam SK No 028 Tahun 2016 tertanggal 4 November ditandatangani Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto, khusus untuk cabor wushu terkesan dikeluarkan atas kebijakan sendiri tanpa mengindahkan usulan dan saran atau masukan yang sesungguhnya sudah dibuat PB WI secara tertulis. 

Menurut Supandi, jumlah atlet sebanyak delapan orang yang ditetapkan dalam SK tersebut terkesan sedikit. Hal ini mengingat wushu dalam beberapa kali penyelenggaraan SEA Games selalu menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Indonesia. Bahkan di Asian Games 2014 Incheon, wushu mencetak sejarah baru mempersembahkan medali emas. 

Tak hanya itu, nama atlet yang diandalkan PB justru tidak ada dalam daftar nama yang diberikan Satlak Prima. Termasuk nama manajer baru yang telah diajukan oleh PB WI untuk mengganti manajer sebelumnya.

Karenanya kuota delapan atlet ini terkesan kurang pas. Apalagi mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah pada Asian Games 2018. Oleh sebab itu, PB WI mengharapkan Satlak Prima dapat meninjau kembali SK yang telah diterbitkan tersebut.

Sementara itu Manajer Tim Wushu Indonesia Heriyanto juga merasa puas dengan prestasi yang diukir Juwita Niza Wasni dkk di Piala Dunia Wushu Taolu I ini. Dikatakan, program pelatnas selama satu bulan di Medan yang dilaksanakan PB WI berjalan cukup optimal. Karena terbukti, Tim Wushu Indonesia berhasil mempersembahkan prestasi yang baik di ajang Piala Dunia Wushu Taolu I.

BACA JUGA:

  1. IGK Manila Minta Pengprov Wushu Latih Atlet Lebih Keras
  2. Gagal di Kejurnas Wushu Junior 2015, Ini Kata Pelatih Sumut
  3. DKI Jakarta Juara Umum Kejurnas Wushu Junior 2015
  4. Atlet Junior Wushu Diukur Lewat Bayangan Open dan Kejurnas 2015
  5. Menpora Imam Nahrawi Buka Kejurnas Wushu Junior

 

 

 

#Piala Dunia Wushu Taolu I 2016 #Achmad Hulaefi #Kejuaraan Dunia Wushu
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Olahraga
Presiden Jokowi bakal Buka Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan Presiden Joko Widodo bakal hadir sekaligus membuka Kejuaraan Dunia Wushu Junior (WJWC) 2022.
Andika Pratama - Minggu, 04 Desember 2022
Presiden Jokowi bakal Buka Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022
Bagikan