Hukum Mempercayai Tarot Dalam Islam

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Sabtu, 01 Juni 2024
Hukum Mempercayai Tarot Dalam Islam

Hukum Mempercayai Tarot Dalam Islam (Foto: Pexels/Alina Vilchenko)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tarot merupakan kartu berjumlah 79 lembar biasanya digunakan untuk kepentingan spiritual atau ramalan nasib. Beberapa orang menyukai dibacakan ramalan kartu tarot sebagai hiburan atau sebagai petunjuk hidup. Lantas, bagaimanakah hukum aktivitas yang berkaitan dengan kartu tarot dalam Islam?

Dalam Islam terdapat susunan keimanan yang disebut rukun Iman. Di dalam rukun iman ada 6 hal yakni iman kepada Allah SWT, iman kepada malaikat, iman kepada kitab Allah, Iman kepada rasul, iman kepada hari akhir, iman kepada qada dan qadar.

Islam melarang mengimani hal-hal di luar yang diperintahkan dalam rukun iman. Jika meyakini di luar rukun iman maka termasuk perbuatan musyrik, termasuk mempercayai ramalan kartu tarot. Ramalan dalam kartu tarot berkenaan dengan hal gaib dan dalam Alquran menegaskan hanya Allah SWT yang mengetahui perihal gaib.

Dari laman rumaysho.com disebutkan Al Munawi berkata, “Jika meyakini bahwa tukang ramal mengetahui perkara ghaib (dengan sendirinya), maka ia kafir. Jika keyakinannya bahwa jin yang menyampaikan berita padanya dari berita malaikat dan ilham yang diperoleh seperti itu, lantas dibenarkan, ini tidak sampai kafir”.

Baca juga:

Mengenal Arti Kartu Tarot, 4 Gambar ini Pertanda Hubunganmu Sedang Baik

Dalam Islam, mempercayai ramalan kartu tarot berisiko terhadap tidak diterimanya ibadah seseorang merujuk sebuah hadis riwayat Muslim no 2230. “Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka salatnya selama 40 hari tidak diterima”.

Nabi Muhammad SAW juga melarang umat muslim mendatangi tukang ramal merujuk hadis riwayat Muslim no 537. "Di antara kami ada yang mendatangi para tukang ramal”. Rasul -shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkata, “Jangan datang tukang ramal tersebut".

Beberapa ulama menyebutkan membaca kartu tarot dianggap perbuatan orang-orang jahiliyah. Abu Daud dalam kitab sunannya menulis bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengambil ilmu perbintangan, maka ia berarti telah mengambil salah satu cabang sihir, akan bertambah dan terus bertambah.” (Ayu)

Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Bagikan