HTI yang Terlukai Bisa Buat Letupan Kecil Rusak Pemerintahan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 29 Oktober 2018
HTI yang Terlukai Bisa Buat Letupan Kecil Rusak Pemerintahan

Pengamat Poltik Indonesia Political Review Ujang Komarudin (@UiUkom)

Ukuran:
14
Audio:

Merahputih.com - Aksi massa bela tauhid yang digelar di beberapa daerah tanah air, disinyalir bernuansa politis untuk menggoncang kekuasan Jokowi.

Hal itu dikatakan pengamat politik Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin merujuk kepada fenomena aksi massa bela tauhid yang berlangsung di ranah medsos maupun di lapangan.

Hanya saja, kata Ujang, siapa yang menunggangi aksi tersebut belum dapat dipastikan betul. Karena, bisa saja itu dilakukan oleh HTI sendiri untuk merongrong pemerintahan Jokowi.

"Kalau kita tarik kebelakang ini bagian dari skenario HTI sendiri yang sudah dibubarkan pemerintah, karena terlukai. Bisa saja mereka melakukan gerakan-gerakan melawan kepemimpinan Jokowi dengan cara membuat letupan kecil sehingga bisa merusak pemerintahan," kata Ujang saat dikonfirmasi, Minggu (28/10).

Pengamat Politik Ujang Komarudin (Foto: Screenshot youtube/soksitv)

Menurutnya, aksi bela tauhid ini akan berlangsung lama, jika pemerintah tidak pintar-pintar mengendalikan situasi. Apalagi, semakin dekat dengan Pilpres mendatang. Namun, aksi bela tauhid tidak akan sebesar aksi 212 yang melibatkan jutaan massa demonstran. "Yang jelas tidak akan sebesar 212 karena memang 212 sebagian besar ormas Islam mendukung, sehingga menghasilkan penggulingan pemerintahan di DKI," ucap Ujang.

Dosen Universitas Al-Azhar Indonesia itu berpendapat (aksi tidak akan sebesar 212), pertama karena pembakaran bukan dilakukan oleh kandidat calon. "Ini berbeda karena yang melakukan bukan kandidat. Meskipun yang melakukan itu dingaggap mendukung pak Jokowi," katanya.

Kedua, belajar dari kasus sebelumnya, pemerintah bergerak cukup cepat mengantisipasi membesarnya gerakan ini.

"Jadi pemerintah menggunting gerakan itu agar tidak meluas. Karena jika ini membesar, bisa juga menggoncang kekuasaan Jokowi. Makanya sejak awal sudah di musyawarahkan dan diserahkan ke hukum (saat pertemuan ormas Islam di rumah dinas Wapres Jusuf Kalla)," tambah Ujang. (fdi)

#Aksi Bela Tauhid
Bagikan

Berita Terkait

Bagikan