[HOAKS atau FAKTA]: Dipanggil Istana, Cak Imin dan Mahfud MD Pindah Kubu

![[HOAKS atau FAKTA]: Dipanggil Istana, Cak Imin dan Mahfud MD Pindah Kubu](https://img.merahputih.com/media/da/5d/c2/da5dc27a0f5a20a6fb372f16be47b729.png)
Tangkapan layar video yang beredar. (Dok Mafindo)
MerahPutih.com - Sebuah akun Youtube “Info Bola Terbaru” mengunggah video dengan klaim cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memutuskan meninggalkan duetnya Anies Baswedan. Video yang sama juga mengklaim cawapres nomor urut 03 Mahfud MD juga memutuskan meninggalkan PDIP.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Kominfo Matikan Jaringan Internet saat Penghitungan Suara
Keduanya cawapres itu disebut memilih pindah kubu setelah dipanggil bertemu Presiden Joko Widodo (Jokwi) di Istana Negara. Dalam Thumbnail video yang beredar itu juga memperlihatkan beberapa tokoh politik seperti Cak Imin, Surya Paloh, AHY, Prabowo, dan Mahfud MD bertemu dengan Presiden Jokowi.
Sumber: YouTube
Narasi: “KEPUTUSAN CERDAS !! MAHFUD MD & CAK IMIN PILIH TINGGALKAN PDIP DAN ANIS BASWEDAN”
FAKTA
Setelah menonton keseluruhan dari isi video, tidak ditemukan informasi valid terkait klaim dalam narasi. Video tersebut hanya berisi potongan video dan gambar dari peristiwa yang berbeda-beda yang digabung menjadi satu.
Dalam video tersebut membahas terkait permasalahan pengusulan hak angket. Narasi dalam video tersebut diambil dari artikel kompas.com yang berjudul “Soal Hak Angket, Nasdem: Kalau Capresnya Dukung tapi Ketum Partai Enggak?”.
Setelah ditelusuri gambar dalam thumbnail merupakan foto pertemuan Prabowo dengan Presiden Jokowi yang telah diedit sedemikian rupa. Pertemuan kedua tokoh tersebut dilakukan pasca-Pilpres 2019 di ruang Garuda, Istana Merdeka. Sehingga dapat disimpulkan unggahan video merupakan konten yang dimanipulasi.
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA] : Terima Tawaran Masuk Kabinet, Cak Imin Peluk Prabowo Subianto
KESIMPULAN
Unggahan video dengan mengklaim bahwa Cak Imin dan Mahfud Md tinggalkan PDIP dan Anies Baswedan adalah konten hoaks yang dimanipulasi. Judul, isi video, dan narasi dalam video tidak sesuai. (Knu)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Pemerintah Tambah BLT El Nino Rp 400 Ribu