Hati-Hati Terhadap Wangiri


Wangiri artinya sekali panggilan dan putus. (Foto: pixabay/geralt_
MARAK pada minggu ini terjadi penggilan dari luar negeri dengan nomor berkepala +242 yang berasal dari Kongo.
Nomor yang menghubungi tidak hanya dari Kongo, beberapa waktu yang lalu juga sempat modus yang sama dengan nomor dari Afrika Selatan, Kuba, Mali, Albania, Makedonia, Seychelles, Slovenia, Comoros, Kepulauan Cook, Liberia dan Tunisia. Ini menjadi trending topic pada beberapa media sosial yang kebanyakan menyatakan mendapatkan panggilan misterius.
Cara ini dalam bahasa Jepang disebut Wangiri atau sama dengan missed call. Ini merupakan trik penipu untuk mendapatkan keuntungan bagi dirinya. Penipu akan melakukan panggilan pada nomor acak, ketika tersambung ia akan menutup panggilannya itu.
Kemudian orang yang mendapat panggilan itu akan berusaha menghubungi kembali. Apalagi bila panggilan itu dilakukan beberapa kali. Penipu mengetahui betul bahwa orang akan penasaran dengan nomor yang menghubungi berkali-kali. Apalagi itu dari luar negeri, ini yang kemudian berhasil menjrat korbannya.
Ahli telekomunikasi Val Quinn seperti yang dilansir dalam Dailymail mengatakan bahwa cara terbaik untuk menghindarkan dari wangiri adalah tidak terpancing untuk menjawabnya. Sebab jika sudah sekali melakukan panggilan kembali, Anda akan terjebak dalam permainannya. Semakin lama berbicara dengan penipu itu, semakin banyak uang Anda yang tersedot.
Jadi begitu korban menelepon, penipu memakai teknologi yang mereroute telepon masuk pada penggunaan tarif premium luar negeri. Bagi Anda yang menggunakan kartu prabayar, pulsa Anda langsung tersedot habis. Sedangkan pengguna kartu pasca bayar dipastikan tagihan Anda akan membengkak.
Bila korban berhasil masuk dalam perangkap, maka secara otomatis penipu akan menempatkan korbannya pada mode menunggu atau dipaksa mendengarkan rekaman pesan yang sangat panjang. Di sisi lain argo meter berjalan terus menyedot pulsa.
Namun ada laporan yang dituliskan oleh Dailymail, korban hanya sebentar saja melakukan sambungan lantas mematikan teleponnya. Tapi dalam tagihannya ia mendapati pembicaraan selama beberapa jam lamanya.
Ofcom menyebutkan pada Dailymail, bahwa penipu menggunakan sistem otomatis yang terus-menerus melakukan sambungan telepon. Konon sitem ini mampu mencapai 3 ribu nomor dalam satu menit.
Perusahaan telekomunikasi pun sebenarnya tidak berdiam diri. Mereka melakukan penelusuran bila ada pola wangiri dalam jaringannya.
Penipu-penipu itu mendapatkan nomor-nomor korbannya yang diperjualbelikan di situs-situs yang tidak bertanggungjawab. Menurut Fraud & Technology Wire, di tahun 2014 saja di seluruh dunia membuat kerugian sekitar Rp27,5 triliun. (psr)
Bagikan
Berita Terkait
Teleponan 15 Menit, Prabowo dan Donald Trump Sepakat Jaga Stabilitas hingga Perdamaian Global
