Hari Guru Nasional, Korban Erupsi Gunung Lewotobi Gelar Peringatan di Pengungsian


Perayaan Hari Guru Nasional di pengungsian korban erupsi Gunung Lewotobi.(foto: ANTARA/HO Diskominfo Flores Timur)
MERAHPUTIH.COM - TAK ada pemberian hadiah dan saling tukar kado di perayaan Hari Guru Nasional tahun ini di SDI Nobo, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Meskipun demikian, Hari Guru Nasional tetap dirayakan dengan penuh kebanggan, haru, dan semangat.
"Walau terbatas, kami tetap bangga karena bisa merayakan Hari Guru Nasional bersama guru dan siswa siswi dari sekolah lain yang juga mengungsi di sini dengan kegiatan-kegiatan positif," ujar guru di SDI Nobo Ilona Tukan di Pos Lapangan (Poslap) Eputobi, Desa Lewoingu, Demung Pagong, Flores Timur, dikutip ANTARA, Senin (25/11).
Meski tak memberi kado di tahun ini, siswa-siswi mempersembahkan karya tangan berupa pita kepada guru. “Busana yang kami kenakan juga apa adanya. Jadi ada rasa haru dan semangat yang bersatu," lanjutnya.
Meski di tengah keterbatasan itu, Ilona tetap berkomitmen mengajar ratusan siswa yang mengungsi di Pos Lapangan Pengungsian Eputobi, bukan hanya siswa SDI Nobo, tetapi juga siswa-siswa dari sekolah lain yang terdampak bencana.
Baca juga:
Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jabarkan 3 Program Prioritas
Hal serupa juga diungkapkan Guru SMPN 1 Atap Nobo Agnes Oyan yang mengaku terharu bisa memperingati Hari Guru Nasional di tengah pengungsian. "Kami semua mengenakan busana seadanya. Beberapa siswa bahkan tidak sempat membawa pakaian saat bencana terjadi," ujarnya.
Agnes merasa senang bisa berkumpul dengan guru-guru lainnya, sedangkan siswa-siswi juga bisa berinteraksi dengan teman-teman dari sekolah yang tidak terdampak bencana.
"Saya merasa sedih, terharu, dan bahagia. Ini merupakan momen kami bisa berkumpul dengan guru-guru lain. Siswa-siswi bertemu dengan teman-teman yang sekolahnya tidak terdampak," kata Agnes.
Ia berharap bencana itu segera berlalu dan anak-anak bisa kembali ke sekolah dengan nyaman.
Sementara itu, siswi SMAN 1 Wulanggitang Hewa Martina Roja Soge mengaku ia dan teman-teman berinisiatif memberikan ucapan Hari Guru secara bersama-sama. Menurutnya, dalam kondisi bencana seperti itu, hanya ucapan terima kasih yang bisa ia hadiahkan atas perjuangan para guru.
"Biasanya ada saja kado-kado sederhana tapi istimewa yang kami persembahkan kepada bapak/ibu guru. Namun, saat ini, karena di pengungsian, semua terbatas. Selamat Hari Guru Nasional, semoga seluruh guru tetap semangat berjuang tanpa kenal tanda jasa," kataMartina yang juga bersekolah di tenda darurat.
Berdasarkan data dari Posko Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki per 22 November 2024 pukul 20.00 WITA, sebanyak 26 sekolah terdampak bencana, yang terdiri dari 14 taman kanak-kanak (TK), 6 sekolah dasar (SD), 3 sekolah menengah pertama (SMP), dan 3 sekolah menengah atas (SMA).
Untuk memastikan kelangsungan pendidikan, Kementerian Sosial telah mendirikan belasan sekolah darurat di lokasi pengungsian.(*)
Baca juga:
5 Ucapan untuk Guru yang Menyentuh Hati di Hari Guru Nasional 2024
Bagikan
Berita Terkait
Gaji Guru Naik pada 2025, Non-ASN Rp 2 Juta, ASN 1 Kali Gaji Pokok

Hari Guru Nasional, Korban Erupsi Gunung Lewotobi Gelar Peringatan di Pengungsian

Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jabarkan 3 Program Prioritas

Vonis Bebas Supriyani Jadi Kado Hari Guru

5 Ucapan untuk Guru yang Menyentuh Hati di Hari Guru Nasional 2024

Hari Guru Nasional, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jabarkan 3 Program Prioritas untuk Pendidik

25 November Hari Guru Nasional: Ini Tema hingga Sejarah Peringatannya

Kapan Hari Guru? Tanggal 5 Oktober atau 25 November

WALUBI-KCBI Dukung Merdeka Belajar di Momen Peringatan Hari Guru Nasional 2022

Sambut Hari Guru Nasional 2022, Ini Film-Film Indonesia tentang Guru
