Hari Anak Sedunia

Hari Anak Internasional, Beda Zaman, Beda pula Karakter si Kecil

Dwi AstariniDwi Astarini - Sabtu, 01 Juni 2019
Hari Anak Internasional, Beda Zaman, Beda pula Karakter si Kecil

Setiap zaman melahirkan generasi yang berbeda. (foto: pixabay/kassoum_kone)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SEPERTI kata pepatah, 'lain ladang, lain belalang', demikian juga yang berlaku pada karakter anak. Perkembangan zaman melahirkan generasi yang berbeda-beda. Di era 1940-an hingga 1965-an, muncul generasi baby boomers. Mereka yang termasuk generasi ini cenderung old school, tapi matang dalam mengambil keputusan.

Setelah tahun itu hingga 1980, muncul generasi X. Generasi ini cenderung lebih toleran, menerima berbagai perbedaan yang ada.

Selain itu, dari segi teknologi informasi, generasi ini mulai mengenal yang namanya komputer sehingga generasi ini mulai berpikir secara inovatif untuk mempermudah kehidupan manusia.

Nah, buat yang lahir antara 1981-1994, kamulah generasi yang kini disebut generasi Y atau milennial. Generasi Y menjadi suatu generasi yang mudah mendapatkan informasi secara cepat. Pola pikir dan karakter generasi ini bisa dibilang generasi penuh ide visioner dan inovatif untuk melahirkan generasi yang memiliki pengetahuan dan penguasaan iptek.

Di masa kini, anak-anak kita didominasi generazi Z dan generasi alpha. Mereka ialah anak-anak yang terlahir di saat teknologi dunia sudah berkembang sedemikian pesat. Jadi enggak mengherankan deh kalau anak zaman now ini sudah melek gadget sejak bayi.

Kedekatan generasi sekarang dengan gadget bisa jadi seperti dua mata pisau. Dengan pengarahan yang tepat, kemajuan teknologi bisa amat menguntungkan si generassi Z dan alpha. Tahu kan, banyak Youtuber cilik yang sukses mendulang duit dari konten yang mereka buat.

Bagi genrasi Z dan apha, bermain tak hanya di kehidupan nyata. Dunia digital jadi taman bermain yang menyenangankan. Berbagai pilihan gim tersedia. Dari yang merangsang kecerdasan, hingga yang bikin addict. Jika dulu orangtua mereka gembira bermasin gobak sodor atau kasti, anak zaman now lebih anteng main PUBG atau Mobile Legends. Beda kan?

Selain itu, anak-anak zaman now juga bisa belajar dengan lebih leluasa dengan sumber informasi yang nyaris tanpa batas ini. Ada 'Mbah Google' yang siap membantu mereka mengerjakan PR. Ada Youtube yang bisa jadi tempat mereka belajar skill seni hingga sains. Belum lagi bimbel yang dijalankan secara daring lewat konten video maupun aplikasi. Singkatnya sih, anak zaman now amat dimudahkan dengan teknologi.

Kemudahan-kemudahan itu diharapkan membuat generasi now ini tumbuh lebih baik, belajar lebih banyak, dan jadi jauh lebih kreatif ketimbang generasi sebelumnya. Pola asuh orangtua pun berubah. Mau tak mau, orangtua mesti ikut 'nyemplung' ke dunia digital yang jadi taman main anak zaman now. Selain jadi pengawas bagi anak, orangtua yang ikut dalam aktivitas digital anak juga bisa mengetahui seperti apa karakter si anak.

Jika ada yang kemudian membandingkan bagaimana kehidupan orangtua dulu dan betapa mudahnya hidup anak zaman now, sudah pasti jawabannya karena beda zaman, beda juga karakter generasinya.

Selamat Hari Anak Internasional.(dwi)

#New Hope #Hari Anak Sedunia
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Fun
Selamat Hari Anak Sedunia 2024, UNICEF Angkat Tema Listen to The Future
Hari Anak Sedunia tahun 2024 mengangkat tema listen to the future.
Ikhsan Aryo Digdo - Rabu, 20 November 2024
Selamat Hari Anak Sedunia 2024, UNICEF Angkat Tema Listen to The Future
Fun
Robert Watts Produser Trilogi Pertama Star Wars Tutup Usia
Robert Watts meninggal dalam keadaan tidur di kediamannya East Sussex, Inggris, pada Senin (30/9) malam waktu setempat.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Oktober 2024
Robert Watts Produser Trilogi Pertama Star Wars Tutup Usia
Bagikan