Harga Kedelai Impor Melonjak, Pengusaha Tempe Belum Naikkan Harga


Aktivitas pengrajin tempe di kawasan Kober, Pabuaran Indah Kota Tangerang masih bergantung dengan kedelai impor. (Foto Merahputih.com/Rizky Fitrianto)
MerahPutih, Bisnis-Pengusaha tempe ikut terpuruk imbas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Walaupun demikian, para pengusaha tempe belum menetapkan akan menaikkan harga tempe atau mengurangi ukuran.
"Harga masih normal, belum dinaikkan. Kita belum berani menaikkan harga atau mengecilkan ukuran, kasihan masyarakat kecil ngak bisa makan tempe," kata Kasmono, 60, produsen sekaligus penjual tempe di Cimanggu Barata, Kecamatan Tanah Sareal, Bogor, Kamis (27/8) seperti dikutip Antara.
Kasmono menyebutkan, saat ini harga jual tempe masih dipatok Rp5.000 untuk ukuran kecil dan Rp10.000 untuk ukuran besar.
Sejak nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dollar AS, biaya produksi tempe meningkat. Menurut Kasmono, sebelumnya satu kwintal kedelai impor seharga Rp680 ribu, kini naik menjadi Rp700 ribu per kwintal. Dalam produksi, Kasmono membutuhkan empat kwintal kedelai impor sehari. Dari empat kwintal kedelai, Kasmono bisa memproduksi 1.500 tempe yang dijual ke Pasar Bogor, Pasar Anyar, dan Pasar Jambu Dua. (Luh)
Baca Juga:
Rupiah Bergerak Dekati Rp14.100 per Dollar AS
Ekonom UI: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Lebih Baik dari Ringgit
Bagikan
Berita Terkait
Menilik Nilai Tukar Rupiah Hampir Rp 16.500 Per Dollar AS

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Meningkat

56 Ribu Ton Kedelai Impor dari Amerika Serikat Segera Banjiri Pasar Indonesia

Pemerintah Jual Kedelai Impor Rp 10.000 per Kg Turunkan Harga Tahu dan Tempe

Di Bandung, Harga Kedelai Mulai Bergejolak

Pemerintah Berikan Subsidi Kedelai Impor Rp 1.000 Per Kilogram

Rupiah dan IHSG Kompak Melemah

Ketergantungan pada Impor, Pemerintah Tingkatkan Produksi Kedelai Dalam Negeri
