Harapan Tontowi/Liliyana di Tahun 2018

Luhung SaptoLuhung Sapto - Sabtu, 06 Januari 2018
Harapan Tontowi/Liliyana di Tahun 2018

Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. (Foto Twitter @INA Badminton)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Tahun 2017 telah berlalu, pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengukir sederet prestasi. Menatap tahun 2018, pasangan peraih emas olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini masih haus gelar.

Sepanjang tahun 2017, pasangan yang dibentuk oleh Kepala Pelatih Richard Mainaky ini memang lebih selektif memilih turnamen. Tiga gelar diraih pasangan rangking tiga dunia ini pada tahun 2017. Diawali dengan terwujudnya ambisi menjadi kampiun di kandang sendiri lewat gelar BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017. Kemenangan ini terasa begitu manis bagi Tontowi/Liliyana yang sudah enam kali gagal menaklukkan kerasnya persaingan di Indonesia Open.

“Gelar di Indonesia Open paling berkesan buat kami di tahun ini, karena kami penasaran sekali mau jadi juara di rumah sendiri. Waktu itu kami berpikir kok belum bisa juara di Indonesia? Padahal di event-event penting seperti kejuaraan dunia dan emas olimpiade sudah bisa kami dapatkan,” kata Liliyana yang sempat mengalami cedera lutut di akhir 2016.

Liliyana menambahkan dirinya tak menyangka mampu menyabet gelar juara dunia tahun 2017.

“Yang kedua baru gelar juara dunia tahun 2017. Nggak menyangka bisa jadi juara dunia lagi. Sebelumnya saya sudah pernah jadi juara dunia tiga kali dan tahun 2017 saya bisa juara lagi,” terang Liliyana yang juga menjadi juara dunia bersama Tontowi pada tahun 2013. Sebelumnya, gelar juara dunia diraih Liliyana tahun 2005 dan 2007 saat berpasangan dengan Nova Widianto.

Senada dengan pasangannya, Tontowi pun mengatakan gelar BIOSSP 2017 menjadi gelar yang paling membekas di hatinya.

“Rasanya luar biasa, bisa juara di depan publik sendiri dan akhirnya menang setelah beberapa kali mencoba. Kami pun mematahkan anggapan orang yang meragukan kalau kami bisa juara di kandang sendiri,” ujar Tontowi.

“Apalagi lihat lawan-lawan kami di BIOSSP memang banyak pemain-pemain muda yang sedang naik penampilannya,” katanya.

Tontowi/Liliyana mengaku cukup puas dengan capaian mereka di tahun 2017. Dua gelar penting yang memang dibidik mereka, berhasil diraih. Satu gelar lainnya juga direbut Tontowi/Liliyana di French Open Super Series 2017.

“Secara keseluruhan sih kami cukup puas dengan hasil di tahun 2017, pertandingan yang memang jadi target bisa kami menangkan. Untuk pemain kelas senior, sudah bisa dapat gelar penting seperti di olimpiade, All England, juara dunia, menurut saya sudah bagus ya,” ujar Liliyana.

“Kalau ditanya soal kekalahan paling menyedihkan di tahun 2017 sih nggak ada. Namanya kalah pasti ada rasa kecewa, tetapi untungnya di event-event penting kami bisa dapat gelar. Jadi kekalahan lain cukup terobati,” tambahnya.

“Alhamdulillah tidak ada kekecewaan di 2017, karena kami memang tidak menargetkan apa-apa selain Indonesia Open dan Kejuaraan Dunia. Semoga tidak ada kekecewaan lagi di 2018,” kata Tontowi. Ayah dari Danish Arsenio Ahmad ini kemudian bercerita mengenai kekecewaan terdalamnya saat kalah di Kejuaraan Dunia 2015 lalu.

“Kalau ditanya yang paling nyesek ya Kejuaraan Dunia 2015. Sudah mau menang, tetapi ternyata belum bisa menang,” sambungnya.

Ada satu gelar yang belum dikantongi Tontowi/Liliyana yaitu emas Asian Games. Kejuaraan ini menjadi fokus Tontowi/Liliyana di tahun depan, apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah pesta olahraga se Asia ini. Pada empat tahun lalu di Asian Games Incheon 2014, Tontowi/Liliyana mendapat medali perak.

“Tahun 2018 ini saya mau juara lagi di All England dan dapat medali emas di Asian Games,” tutur Tontowi.

“Untuk tahun depan, lawannya itu-itu saja, paling beda partner. Kami mesti lebih siap lagi, pemain selevel kami harus lebih selektif dalam memilih turnamen. Agak mikir juga tahun depan ada 12 turnamen yang wajib diikuti, cukup berat buat kami. Kalau ikut saja sih bisa, tetapi bisa nggak hasilnya maksimal?” tutur Liliyana.

Bukan tak mungkin Liliyana akan gantung raket usai 2018. Menanggapi hal ini, Tontowi mengatakan dirinya harus siap jika ditinggal partnernya tersebut.

“Ya mau nggak mau harus siap kalau cik Butet pensiun, karena waktu itu pasti akan datang,” sebutnya. (*)

Baca juga berita lainnya terkait pasangan Tontowi/Liliyana di: Tontowi/Liliyana Harus Puas Jadi Runner-Up

#Tontowi Ahmad #Liliyana Natsir #Tahun Baru 2018
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Olahraga
Liliyana/Tontowi Mentori Langsung Ganda Campuran Rinov/Pitha Jelang Olimpiade Paris
Mula Akmal - Minggu, 21 Juli 2024
Liliyana/Tontowi Mentori Langsung Ganda Campuran Rinov/Pitha Jelang Olimpiade Paris
Bagikan