Hal Minus dalam Film Fatal Frame


Masih ada beberapa hal yang kurang di film ini
MerahPutih Hiburan - Film Fatal Frame memang layak ditunggu. Jalan ceritanya matang, sinematografinya pas, dan detil ceritanya pun lengkap. Memang akan menjadi santapan lezat bagi penikmat film horor, ya paling tidak bisa jadi obat rasa kecewa mereka yang tidak puas dengan jalan cerita film Doraemon yang ternyata hanya mengulang adegan-adegan dari film yang sering kita tonton di layar kaca.
Film Doraemon memang canggih dengan teknologi 3Dnya, tapi alih-alih akan menyedihkan, nyatanya kurang dapat menarik keluar derai air mata penonton. Sangat berbeda dengan film Fatal Frame yang mampu mempermainkan debar jantung siapa pun yang menontonnya dengan gaya horor ala Jepang.
Sayangnya ada beberapa kekurangan di film Fatal Frame. Secara umum, setidaknya ada tiga hal yang membuat anda akan merasa kurang nyaman, yaitu visual-audio, subtitle, dan Takashi.
Visual yang ditampilkan dari sinematorafinya memang sangat pas, nyaman dilihat oleh mata dan dapat menambah efek drama dalam film ini. Namun dalam beberapa bagian terlihat seperti gambar mengalami penurunan resolusi, terlihat pada beberapa bagian film saat hari gelap. Dari segi audio kami rasa bagi anda penyuka film horor Hollywood seperti Paranormal Activity tidak akan merasa puas. Audionya memang membuat suasanya mencekam dengan tetap menunjukan detil bunyi dari hal-hal kecil, namun kurang dapat menggetarkan dada.
Subtitle yang kami saksikan saat pemutaran perdana memang agak sedikit kacau. Setidaknya ada dua huruf yang tidak dapat tampil di subtitle-nya, yaitu huruf “B” dan “J”. Kedua huruf itu hanya tampil dalam bentuk kotak. Kehadiran subtitle berbahasa Inggris di bawah subtitle berbahasa Indonesia juga sangat mengganggu karena posisinya yang saling berdekatan, malah baiknya tidak usah ada subtitle berbahasa inggris, karena ini di Negara Indonesia. mungkin saat penayangan resminya kesalahan ini akan teratasi.
Nah yang ke tiga ini yang membuat kita seperti buang air tak tuntas. Tokoh Takashi, satu-satunya pria dalam film ini yang terus ada hampir sepanjang film membuat yang menonton penasaran pada akhirnya, karena tidak diceritakan siapa dia, kenapa sampai terlibat dengan kutukan ini, dan apa alasan kakanya yang seorang biarawati membiarkan mereka berdua mati di sungai?
Mungkin dengan peran Takashi yang menggantung ini menunjukan akan ada seri berikutnya dari film horor ini. Jika memang iya, tentu kita mengharapkan pengemasan yang lebih baik. Yang pasti, penggemar akan siap menunggu film ini untuk kembali menyebarkan adrenalin ke seluruh tubuh.
Bagikan
Berita Terkait
Wes Anderson Pamerkan "The Phoenician Scheme" di CinemaCon, Penuh Aksi Berdarah-darah
