Gubernur Aceh Minta 26 Desember Dijadikan Hari Kepedulian Internasional


MerahPutih Nasional- Momentum 10 tahun bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Nangroe Aceh Darussalam (NAD) diperingati dengan sejumlah rangkaian acara. Mulai dari acara doa dan dzikir bersama, pemutaran film dokumenter bencana tsunami dan berbagai acara lain yang relevan.
Gubernur NAD Zaini Abdullah menegaskan peristiwa bencaa alam yang terjadi pada 26 Desember 2004 lalu bukan berarti kembali membuka memeri kelam masa lampau yang telah merenggut ratusan ribu nyawa manusia. Momentum 10 tahun tsunami Aceh dimaksudkan agar masyarakat dapat mengambil hikmah dari bencana alam paling dahsyat di era modern.
"Pengalaman tsunami adalah pelajaran yang membawa hikmah. Tidak ada pelajaran yang berharga kecuali 100 ribu nyawa terenggut. Peringatan ini mengevaluasi diri apakah yang kita lakukan untuk membangun Aceh ke depan. Kami bahu-membahu membangun Aceh,” kata Zaini Abdullah, dalam sambutannya seperti dilansir dari rri.co.id, Jumat (26/12).
Ada tiga hikmah yaitu refleksi, apresiasi dan penyadaran diri. Refleksi adalah daya dorong bahwa Aceh dan wilayah Indonesia lainnya adalah wilayah rawan bencana. Peristiwa tsunami 2004, bukan yang pertama menghantam Aceh. Sebelumnya pada tahun 1907, dengan pusat gempa di Simeulue, tsunami menghantam Aceh.
Peristiwa tsunami di Aceh telah mengejutkan dunia internasional. Solidaritas dunia untuk Aceh terus mengalir, setelah wilayah itu luluh-lantak akibat tsunami. Dengan bantuan dunia, masyarakat Aceh kembali bangkit. Gubernur Zaini juga mengusulkan agar tanggal 26 Desember ditetapkan sebagai Internasional Care Day.
"Betapa pentingnya solidaritas dari penduduk dunia. Oleh karena itu, momentum tsunami dijadikan sebagai wahana untuk memperkokoh persaudaraan. Kami mengajak seluruh dunia memperkuat solidaritas dan menjadikan 26 Desember sebagai kampanye Internasional Care Day atau Hari Kepedulian Internasional,” usulnya.
Pada kesempatan itu, Pemerintah Indonesia memberikan penghargaan kepada donatur internasional atas kepeduliannya membantu dan membangun Aceh pasca tsunami. Bencana tsunami selain telah menumbuhkan solidaritas masyarakat Indonesia dan dunia, juga mengakhiri konflik di Aceh yang telah berlangsung lebih dari 30 tahun.
Peringatan 10 tahun bencana gempa dan tsunami dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla serta perwakilan negara sahabat. Peringatan 10 tahun bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang melanda (NAD) dipusatkan di Lapangan Blang Padang, Kota Banda Aceh. (MP/BHD)