Godfather-nya AI Menyesali Penemuannya


Geoffrey Hinton, salah satu penemu besar AI. (Foto: YouTube/Eye on AI)
GEOFFREY Hinton adalah pionir teknologi yang kerap disebut sebagai Godfather-nya AI. Namun, sekarang ia telah meninggalkan penemuannya itu, sebagai seruan peringatan akan bahaya pekerjaannya tersebut. Sebelumnya, ia bekerja untuk Google selama lebih dari satu dekade.
Sejak itu, dengan cepat ia membentuk namanya di antara sejarah penemuan AI. Namun, dalam sebuah wawancara terbaru, seperti yang dilaporkan Unilad, Hinton mengaku ia menyesali penemuannya tersebut setelah memutuskan hengkang dari pekerjaannya.
Ia bahkan mengatakan khawatir AI bisa menjadi lebih berbahaya dan mengancam dari yang kita lihat dan pahami sekarang. Saat ini AI memang tengah menuai pesona. Teknologi itu telah menghasilkan berbagai karya, mulai dari ChatGPT, Snapchat AI, Dall.E, video viral Drake, The Weeknd, Kanye West, dan lainnya.
Baca juga:
Robot Virtual Bertenaga AI Ditunjuk Jadi CEO
Namun, menurut para pakar, Hinton salah satunya, itu belum seberapa. Ia yakin AI bisa lebih besar dan menakutkan dari ini. Awal tahun ini, sekira 1.000 pakar teknologi dan periset menandatangani petisi yang meminta agar pengembangan seluruh teknologi AI dihentikan untuk sementara.
Mereka meminta pengembangan teknologi AI dihentikan setidaknya untuk enam bulan, demi menghindari risiko pada masyarakat dan kemanusiaan. Meski Hinton tidak menandatangani petisi itu, ia kini telah memutus tali dengan perusahaan tempatnya mengembangkan AI.
Ia bahkan kini siap membagikan opininya tentang bahaya AI yang mungkin akan mengintai kehidupan umat manusia. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara bersama The New York Times, "Saya rasa mereka seharusnya tidak mengembangkan ini (AI) sampai mereka tahu bagaimana cara mengendalikannya."
Baca juga:
Kenalan dengan Girl Grup Korea yang Membernya Artificial Intelligence
Ia sendiri mengakui kesalahannya, namun sembari beralasan: "Jika saya tidak melakukannya, orang lain akan. Sulit untuk melihat bagaimana cara menghindari orang-orang yang ingin memanfaatkan teknologi itu untuk niat buruk."
Namun, kini Hinton menekankan dirinya tak akan pernah mencoba mendekatkan diri lagi pada teknologi itu, dalam cara atau kesempatan apapun. Meski demikian, Hinton mengatakan ia tak memiliki masalah dengan Google, hanya dengan AI secara umum.
Menanggapi keluarnya Hinton, kepala ilmuwan Google Jeff Dean mengatakan: "Kami tetap berkomitmen pada pendekatan terhadap AI. Kami secara konsisten mempelajari dan memahami risiko yang mungkin muncul sembari terus berinovasi dengan teknologi ini." (waf)
Baca juga:
Foto Hasil AI Menangi Penghargaan, Fotografernya Tolak Penghargaannya
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Harga Huawei Pura 80 Series di Indonesia, Segera Rilis dengan Desain Elegan dan Baterai Tahan Lama

Huawei Pura 80 Ultra Punya Kamera Telefoto Ganda, Bisa Zoom Jarak Jauh Tanpa Buram!

Desainnya Bocor, Samsung Galaxy S26 Pro Disebut Mirip Seri Z Fold

iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih
