Gio Angkat Piala Masterchef Indonesia Season 10


Gio angkat piala dan berdiri di podium bersama para chef juri. (foto: Instagram.com_Giomci.10)
SAAT memasak truffle mushroom risoto di tahap audisi, Giovani Vergio mungkin tak terpikir akan angkat piala Masterchef Indonesia musim ke-10. Laki-laki 28 tahun yang karib disapa Gio ini mendaftar ajang kompetisi masak itu atas dorongan sang istri. Selain itu, dukungan kuat dari keluarga membuat co-founder The Guy Cooks yang sudah beroperasi sejak 2020 ini yakin ikut berkompetisi.
Makanan yang ia sajikan saat audisi memang tak sempurna. Meski begitu, Gio berhasil melenggang ke tahap selanjutnya. Setiap tahap kompetisi diikuti Gio sembari mengembangkan kemampuan memasaknya. Di tahap grand final, Gio berhasil membuktikan bahwa ia telah mengalami banyak perkembangan selama mengikuti MasterChef Indonesia musim 10. Itulah yang kemudian mengantarkan Gio angkat piala di kompetisi ini.
BACA JUGA:
Selama kompetisi Masterchef musim 10, Gio berjuang keras menunjukkan bakat memasaknya di setiap babak. Di saat yang sama, ia wajib memutar otak kembali untuk menghidangkan menu-menu nikmat kepada juri. Sajian itu harus berbeda-beda di setiap harinya. Dengan perjuangan sedemikian rupa, semangat Gio membara. Itu menerbitkan sebuah harapan besar ia akan menjadi juara pertama di MasterChef musim 10.
View this post on Instagram
Makanan demi makanan Gio sajikan di hadapan juri. Juri selalu memberi komentar positif. Enak. Di tahap akhir, Gio berhasil merebut tiket ke grand final. Babak final, Gio menantang Ami. Setelah perjalanan kompetisi yang cukup panjang, Ami dan Gio menjadi dua peserta terbaik.

Tantangan baru terhampar di depan mata Gio. Ia harus memasak untuk penampilan pamungkas di gran final. Kompetisi final tak berjalan mulus untuk Gio. Ia mengalami kendala saat memasak hidangannya. Paprika yang ia selalu kelewat matang sehingga mudah hancur. “Aku agak kesusahan dengan paprika aku, karena satu sudah over cooked banget. Jadi saat dipegang hancur,” ungkap Gio.
BACA JUGA:
Kedua pesaing di babak final diharuskan memasak signature dish yang terdiri dari tiga course, yakni appetizer, main course, dan dessert. Setiap course harus dibuat tiga porsi. Meski tantangan itu tak mudah, Gio tetap bisa memasak dengan baik dan tenang. Juri meminta Gio membuat masakan western, sedangkan Ami membuat hidangan Nusantara. Selama babak final, Ami dan Gio susul-menyusul poin. Meski sempat tertinggal beberapa poin dari Ami, Gio sukses menyusul pada gim terakhir yaitu membuat dessert.

Meskipun babak dessert membuat Gio mendapatkan poin lebih rendah daripada Ami, secara keseluruhan poin yang didapat Gio melebihi Ami. Dengan kegigihannya, Gio sukses menyabet pialah MasterChef Indonesia musim 10. “Ini benar-benar journey yang enggak bisa dilupain seumur hidup. Dari awal coba audisi karena disuruh sama istri. Mulai masuk ke galeri awal-awal yang masih coba adaptasi sama pace of the competition, slowly tried my best to keep up and work hard (and smart) in every challenges, dan ternyata bisa lolos terus sampai sekarang. Bener-bener God is great,” ujar Gio dalam caption Instagram resmi @gio.mci10.(dkr)
BACA JUGA:
9 Legenda Sepakbola yang Tidak Pernah Angkat Trofi Piala Dunia
Bagikan
Berita Terkait
Angkat Piala, Clarita Banting Setir dari Sepak Bola ke Bola Basket

Tiga CEO Tjufoo Masuk Forbes 30 Under 30

Kohai Infiniti x Moonton Indonesia Hadirkan Inovasi dalam MDL

Program 'Clean Up the World' Ajak Masyarakat Jaga Lautan

Intip Penampilan Cinta Laura dan Putri Marino di Cannes Film Festival 2023

Petenis M. Rifqi Fitriadi dapat Apresiasi atas Prestasinya

Indische Party Lepas 'Gadis Medusa' Sebagai Pembuka Album Terbaru
Rekor Indonesia Angkat Piala di Finswimming Sea Games 2023

Perjalanan Andriani, Atlet Kriket Angkat Piala di Sea Games 2023

Felix Viktor Angkat Piala Sekaligus Pecahkan Rekor di Sea Games 2023
