GIIAS 2024 Diyakini Buat Indonesia Jadi Pemain Kunci di Sektor Otomotif

Hyundai merilis harga Kona Electric di GIIAS 2024. Foto: KabarOto.com
Merahputih.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 menjadi bukti komitmen industri otomotif domestik dalam mendorong inovasi bagi pemajuan perindustrian nasional.
Indonesia menjadi pusat yang dinamis bagi para profesional dan penggemar otomotif, mengingat memiliki potensi besar dalam pengembangan industri ini. Sehingga melalui pameran tersebut bisa mendorong Indonesia sebagai pemain kunci dalam sektor otomotif global.
"Ke para peserta pameran, kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan inovasi Anda. Peran Anda mendorong industri otomotif maju dan menginspirasi penggemar otomotif berikutnya,” ujar Menperin dalam keterangannya, Rabu (17/7).
Baca juga:
Mitsubishi All-New Triton dan New Pajero Sport Meluncur di GIIAS 2024
Ia mengatakan tahun 2024, GIIAS memamerkan beragam kendaraan mutakhir, mulai dari mobil listrik dan hibrid hingga autonomous driving technology atau kendaraan yang beroperasi nirpilot. Acara itu akan diselenggarakan pada 18-28 Juli di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten.
Menperin menyampaikan pada tahun sebelumnya, penyelenggaraan GIIAS 2023 berhasil melakukan transaksi penjualan hampir 28.000 unit, dengan total pendapatan lebih dari Rp15 triliun.
Selain itu, menurut dia saat ini persaingan di sektor otomotif tak hanya persaingan antar negara saja, namun telah bergeser menjadi persaingan dalam penyediaan teknologi kendaraan ramah lingkungan yang sesuai dan diinginkan masyarakat.
Menperin menyampaikan, pemerintah menaruh perhatian kepada industri otomotif yang dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan penjualan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor ekonomi eksternal, termasuk penurunan daya beli konsumen.
Baca juga:
Oleh karena itu, melalui pameran ini, Kemenperin turut berfokus pada kebijakan strategis untuk meningkatkan kepercayaan, serta mendorong daya beli masyarakat untuk mendukung industri secara menyeluruh.
Sebelumnya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan tingginya gap atau kesenjangan antara pendapatan per tahun rumah tangga Indonesia dengan harga mobil yang dijual, menjadi penyebab adanya stagnasi penjualan mobil baru yang cenderung berada di angka 1 juta unit.
Seperti halnya dalam segmentasi salah satu produk mobil yang pada tahun 2014 berada di angka Rp186 juta naik menjadi Rp255 juta di 2023, sedangkan pada periode yang sama pendapatan rata-rata rumah tangga Indonesia per tahun hanya Rp171 juta dan Rp255 juta
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Tren Mobil Listrik Melesat di Indonesia: Konsumen Kian Matang, Infrastruktur Jadi Kunci

Ekspor Mobil Indonesia Tembus Angka Fantastis pada Juli 2025, Gaikindo Beberkan Kinerja Positif yang Bikin Negara Lain Tercengang

GIIAS 2025 Ramai Pengunjung Tapi Penjualan Turun, Pemerintah Diminta Percepat Infrastruktur BEV dan Beri Insentif LCGC

Pengunjung Naik, Penjualan Turun: Alasan di Balik Sepinya Transaksi di GIIAS 2025 Menurut Pengamat ITB

GIIAS 2025 Bukan Sekadar Pameran, Tapi Ramalan Masa Depan Transportasi Indonesia

Hadir di GIIAS 2025, Suzuki Tegaskan Komitmen Wujudkan Mobilitas Masa Depan Berkelanjutan

SUV Premium Ramah Lingkungan Chery TIGGO 9 CSH Tarik Perhatian Pengunjung GIIAS 2025

Jaecoo J5 EV Meluncur di GIIAS 2025, Desain Futuristik, Fitur Canggih, dan Harga Fantastis

Wuling Pamerkan Deretan Teknologi Masa Depan di GIIAS 2025, Fokus pada Efisiensi, Keamanan, dan Konektivitas
BAIC Tampil Gagah di GIIAS 2025, Bawa Tema 'Empowering The Future' dan Promo Menggiurkan
