Generasi Alpha Paling Kaya dan Teredukasi, Tapi...

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 30 Oktober 2019
Generasi Alpha Paling Kaya dan Teredukasi, Tapi...

Generasi Alpha menikmati kemajuan teknologi. (foto: essentialbaby.com.au)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MENJADI generasi pertama yang lahir di abad ke-21, generasi Alpha ialah mereka yang lahir pada 2010 sampai 2025. Saat ini, generasi Alpha tertua baru berusia 9 tahun, tetapi mereka telah kerasan dengan perangkat elektronik dan menganggap robot sebagai teman ramah yang membantu pekerjaan manusia.

Robert Hannah, selaku operating officer di Grant Thornton UK, mengatakan di 2025, generasi Alpha akan berjumlah 2 miliar di seluruh dunia dan mereka akan menjadi generasi paling kaya, teredukasi, dan melek teknologi sepanjang sejarah.

BACA JUGA: Milenial Wajib Baca! Ini 4 Tips Ampuh Menjadi Kaya di Usia Muda

1. Orangtua mereka ialah generasi milennial

milennial
Generasi Alpha lahir dari orangtua milennial. (foto: flux trends)

Goldman Sachs menyebut milennial menjadi generasi yang paling konsumtif. Fenomena itu tentunya akan memengaruhi bagaimana gaya hidup dan perilaku konsumtif dari generasi Alpha yang menjadi anak-anak mereka. Kebiasaan orangtua mereka yang suka berbelanja tentunya akan memengaruhi pola pikir sang anak, dan mereka akan terbiasa dengan perilaku tersebut.

Kenyataan itu tentunya akan merubah perekonomian dunia dari generasi-generasi sebelumnya dengan permintaan target pasar yang telah berubah secara drastis.

2. Tidak mengenal hidup tanpa kehadiran media sosial

milennial
Hidup lekat dengan media sosial. (foto: Accountable2You)

Orangtua dari generasi Alpha yang merupakan generasi milennial telah hidup lewat bangkitnya berbagai media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Mereka akan lebih mudah mengadopsi media sosial.

Business 2 Community mengatakan bahwa aplikasi pertama yang paling marak di generasi Alpha ialah TikTok. Aplikasi itu memungkinkan para remaja untuk membuat dan membagikan video lip-sync, menari, karoke, dan berduet dengan sesama pengguna.

3. Media sosial picu perilaku konsumtif

milennial
Brand berpromosi lewat media sosial untuk menggaet pelanggan. (foto: medium)

Marketing Initiativeworx mengatakan tingkat kepopuleran aplikasi TikTok di generasi Z sangatlah tinggi dan telah tercatat bahwa unduhan aplikasi TikTok sampai Maret 2019 telah mencapai lebih dari 1,1 miliar. Tidak hanya mentok pada generasi Z, generasi Alpha akan mengibaratkan aplikasi TikTok ini seperti platform Instagram bagi generasi milennial.

Selain memengaruhi perilaku dalam bermedia sosial, aplikasi yang digemari para generasi muda, seperti TikTok, juga menjadi landasan bisnis bagi berbagai perusahaan terkenal di seluruh dunia. Seperti dilansir Marketingiw.com, brand makanan seperti Chipotle dan The Bailey Bakery, brand kosmetik seperti Too Faced, Mark Anthony, dan Hero Cosmetics, serta brand pakaian seperti Guess dan Ralph Lauren telah mempromosikan barang-barang mereka lewat aplikasi TikTok untuk meraih pelanggan dari kalangan generasi muda.

4. Menggunakan layar lebih dari satu

milennial
Melihat ke lebih daripada satu layar jadi hal yang biasa. (foto: steelcase)

Para generasi Alpha telah menggunakan teknologi di usia yang lebih dini ketimbang generasi lainnya. Bukan lagi menjadi hal yang aneh jika tablet dan ponsel menjadi hadiah yang paling diinginkan para anak-anak dewasa ini. Dengan berbagai permainan dan aplikasi menarik, mereka akan dengan mudah dan cepat tanggap dalam mengoperasikan berbagai perangkat ini.


Hasil survei yang dilakukan oleh Pew Research Center terhadap orangtua yang telah memiliki anak menemukan 81% dari mereka menonton dan bermain gim dari perangkat elektronik setiap harinya. Mereka juga akan menonton bukan hanya dari TV, melainkan juga lewat platform Youtube dari tablet mereka. Mereka juga biasanya memiliki ponsel dengan layar yang berukuran lebih kecil yang bisa mereka bawa ke mana-mana untuk berkomunikasi dengan orang lain.(shn)

BACA JUGA: Mereka yang Muda, Keren, dan Bertani

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan