Frekuensi Jaringan 5G Belum Tersedia untuk Indonesia
Operator akan sediakan 5G sebagai layanan internet terbarukan. (Foto: Pixabay/ADMC)
OPERATOR akan menyediakan jaringan 5G sebagai layanan internet terbarukan. Tetapi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) belum bisa memastikan kapan frekuensi 5G di Indonesia tersedia. Hal ini diungkapkan oleh Kominfo lewat rangkaian 'Webinar Indonesia 5G Conference'.
"Kita berjuang bersama bagaimana untuk mengimplementasikannya, dan sudah hadirnya UU Cipta Kerja ini menjadi sangat menarik, makanya kita sedang mempertimbangkan bagaimana ‘millimeter wave’ itu bisa diterapkan dengan jaringan di lokal ini salah satu opsi, karena kami belum memutuskan," ungkap Direktur Penataan Sumber Daya Kominfo, Denny Setiawan pada acara tersebut.
Menurut Denny, ini salah satu isu yang terpenting dalam sektor millimeter wave. Sebab tanpa fiberisasi akan susah untuk mengoptimalkan layanan 5G. Denny menekankan bahwa energi sebuah jaringan 5G ditentukan oleh spektrum dan kabel fiber optiknya. Tanpa unsur pendukung tersebut, jaringan ini tidak akan berbeda jauh seperti 4G.
Pilihan frekuensi tinggi tengah dikerjakan oleh pihak Kominfo. Ini berdasarkan keterangan Denny dalam sesi ketiga webinar tersebut yang mengambil tema 'Ketersediaan Spektrum 5G Sebagai Upaya Memaksimalkan Layanan 5G'.
Pada sesi yang berlangsung kurang lebih 1 jam 30 menit itu melibatkan lima panelis yang kompeten di bidangnya masing-masing. Salah satunya ialah Sekjen Pusat Kajian dan Regulasi Telekomunikasi ITB, Ridwan Effendi. Ia mengatakan ketersediaan kapasitas lebar pita sangat potensial dalam pengembangan jaringan 5G.
Kapasitas pita itu diperkirakan menyentuh 90 Megahertz. Ini sebagai kebutuhan jaringan koneksi nirkabel pada perangkat gawai di Indonesia. Selanjutnya, 700 MHz untuk peralihan analog ke digital, yang dilaksanakan hingga Desember 2022.
"Lalu juga ada di 2600 MHz, frekuensi ini masih menunggu lisensi dari operator TV satelit berakhir, dan memiliki potensi bandwidth sebesar 190 MHz, lalu di dalam International Telecommunication Union (ITU) sampai 2024 pemanfaatan frekuensi ini masih diizinkan, dan kemudian selanjutnya akan dimanfaatkan untuk layanan seluler," kata Ridwan.
Ridwan melanjutkan diperlukan bisnis menguntungkan kedua pihak dari perhitungan nilai proyeknya, baik dari operator satelit maupun pemerintah. Kemudian, barulah mereka dapat menyediakan frekuensi menunjang 5G pada internet dan piranti bergerak di Indonesia. (bed)
Bagikan
Berita Terkait
OPPO Find X9 Bakal Punya 2 Kamera 200MP, tapi Bukan Seri Ultra
Bocoran Terbaru Xiaomi 17 Ultra: Bawa Sensor OmniVision dan Kamera Telefoto 200MP S5KHPE
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya
Performa OPPO Find X9 Ultra Diklaim Luar Biasa, Dibekali Kamera Utama 200MP
OPPO Jadikan Flagship Store Gandaria City sebagai Ruang Nongkrong Teknologi Berkonsep 'Third Living Space'
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru