FIGC Tetap Mempertahankan Luciano Spalletti sebagai Pelatih Timnas Italia

MerahPutih.com - Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) tetap mempertahankan Luciano Spalletti sebagai pelatih Timnas Italia meski Azzurri tersingkir dari babak 16 besar Euro 2024. Rumor pemecatan sang pelatih sebelumnya muncul.

Rumor tersebut tak lepas dari performa buruk Italia di babak 16 besar Euro 2024. Italia takluk 0-2 dari Swiss sehingga mengakhiri penampilan.

“Saya pragmatis, mustahil untuk menyelesaikan masalah-masalah sambil mengabaikan proyek jangka panjang atau mengabaikan pelatih dan para pemain yang bekerja sama dengan kami di proyek ini,” kata Presiden FIGC, Gabriele Gravina seperti dikutip AFP.

Italia tampil di Piala Eropa 2024 sebagai juara bertahan. Azzurri dipimpin Spalletti yang menggantikan Roberto Mancini pada musim panas silam, namun gagal menampilkan performa terbaiknya.

Baca juga:

Kalahkan Italia 2-0, Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024

Spalletti mengambil alih pekerjaan sebagai pelatih timnas dengan memikul harapan besar setelah memimpin Napoli memenangi gelar Liga Italia.

“Spalletti mendapat kepercayaan kami. Ia harus memiliki kepercayaan kami. Ia perlu untuk bekerja, sebab dalam 60 hari Nations League dimulai,” tambah Gravina.

“Kami tidak dapat membayangkan bahwa (Kylian) Mbappe atau Cristiano Ronaldo akan tiba-tiba masuk ke dalam situasi ini, maka kami perlu bersabar,” tegasnya lagi.

Spalletti kerap mengganti susunan pemain dan formasi, serta beberapa kali berselisih dengan para pewarta. Pria 65 tahun itu mengatakan sebelum turnamen bahwa ia akan menghadirkan versi terbaik dirinya menuju pekerjaan terbesar sepanjang karier kepelatihannya.

Saat ditanyai apakah ia telah mencapai hal itu, Spalletti menjawab, ”Tentu saja tidak, karena jika tidak saya akan berbicara mengenai hal yang berbeda di sini.”

“Pertandingan semalam membawa kami kembali ke titik nol, dan itulah apa yang kami perlukan untuk memulai kembali,” kata Spalletti.

Italia akan memulai perjalanan Nations League mereka melawan Prancis di Paris 6 September, dan juga menghadapi Belgia dan Israel di Grup A2. (*)