FEMA Tangani Korban Badai Harvey di Bawah Pengawasan Ketat Pemerintah

Luhung SaptoLuhung Sapto - Sabtu, 02 September 2017
FEMA Tangani Korban Badai Harvey di Bawah Pengawasan Ketat Pemerintah

Seorang tentara mengevakuasi warga korban badai Harvey di Houston, Texas, Amerika. (REUTERS/Adrees Latif)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Hampir sepekan setelah badai Harvey melanda rumahnya di bagian timur laut Houston, Mimi Wilson merenung bagaimana memulai kehidupan baru. Mimi kehilangan segalanya, rumah, mobil dan kartu kredit setelah kehilangan pekerjaan.

Wanita tersebut melamar menjadi asisten di Lembaga Manajemen Kedaruratan Federal (FEMA). Prioritasnya: memindahkan dua anak perempuannya dari tempat penampungan di pusat konvensi Houston, Texas.

"Kami sedang menunggu voucher hotel," ujarnya. "Saya perlu tempat bernaung seperti rumah untuk anak-anak saya."

FEMA dituding lamban mengambil tindakan untuk para korban di New Orleans dan penyediaan layanan-layanan dasar seperti perumahan. Citra lembaga itu rusak lebih daripada satu dekade lalu setelah terjadi badai Katrina. Oleh karenanya, FEMA mendapat pengawasan ketat dalam menangani puluhan ribu korban badai seperti Wilson.

"Kami menemukan FEMA telah banyak membuat kemajuan sejak Katrina dan Sandy," kata Chris Currie, direktur isu-isu kewaspadaan nasional dan manajemen kedaruratan di Kantor Akuntabilitas Pemerintah, sebuah lembaga pengawas pemerintah nonpartisan.

"Jika Anda lihat kembali ke Katrina, peran FEMA jauh lebih banyak bersikap reaktif. Dalam hal ini (Harvey) mereka telah mampu mendayagunakan aset-aset sebelum bencana benar-benar melanda," kata dia menambahkan.

Sejak Jumat (31/8) pagi, lebih 103.000 orang dan rumah tangga telah disetujui untuk memperoleh bantuan FEMA senilai lebih USD 66,4 juta, menurut lembaga tersebut dalam siaran persnya.

Dari jumlah itu, USD 9,5 juta telah disetujui untuk bantuan rumah bagi para korban, terutama bantuan sewa hingga USD 2.000 dolar sebulan. Para korban juga berhak memperoleh bantuan sebesar USD 500 dolar untuk menutupi "kebutuhan-kebutuhan pokok" seperti popok, susu bayi, makanan dan bahan bakar.

FEMA menyediakan hibah kedaruratan segera setelah badai atau peristiwa alam lain. Lembaga itu menawarkan sebanyak USD 30 ribu dolar per rumah tangga, tapi sebagian besar pembayaran jauh lebih kecil.

Rata-rata bantuan bagi korban badai Katrina sebesar USD 7.114 dolar sementara bagi korban Sandy sebesar USD 8.016 dolar. Besarnya bantuan itu relatif cukup bagi para korban yang kehilangan segalanya. Tapi bantuan tersebut bersifat sementara, kata Rafael Lemaitre, mantan direktur urusan publik FEMA hingga Januari 2017.

Menurut dia, bantuan itu didesain untuk membantu mereka yang paling rentan supaya bisa kembali ke kehidupan normal.

Lamaitre mengatakan salah satu perubahan besar sejak Katrina ialah FEMA lebih proaktif dalam memberikan bantuan kepada orang-orang lebih cepat. Para korban bisa mengisi formulir melalui aplikasi FEMA yang baru. Ledmbaga tersebut juga mengirim tim-tim ke tempat-tempat penampungan untuk mendata orang-orang di lokasi.

Sumber: REUTERS/ANTARA

#Badai Harvey
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Bagikan