Fashion Symphony 2018 Corong Pengusaha Perempuan


Fashion Symphony 2018, kiprah pengusaha-pengusaha perempuan. (Foto: MP/Raden Yusuf Nayamenggala)
SEBAGAI negeri yang kaya akan budaya, kain khas Indonesia memang memiliki sebuah pesona tersendiri. Begitu banyak desain dan motif melambari kain-kain khas tradisional.
Kain khas nusantara seperti halnya batik atau kain-kain tenun memiliki banyak peminat. Mulai dari anak muda hingga orang tua. Meskipun zaman kian modern namun banyak sekali karya desainer tanah air yang membuat kain tradisional dengan cita rasa modern. Hasilnya adalah terlihat berkelas dan fashionable.

Berbicara soal kain nusantara, para pengusaha perempuan yang tergabung dalam iIkatan Pengusaha Wanita Indonesia (IWAPI) Jakarta selatan, bersama dengan Sari Ayu Martha Tilaar mengadakan kegiatan bertajuk Fashion Symphony 2018.
Dalam event tersebut akan menghadirkan produk lebih dari 20 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), khususnya yang bergerak di bidang fashion. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah rasa percaya diri dan memotivasi hingga para ibu-ibu UKM dapat lebih kreatif lagi.
"Jadi tujuan kami menggelar acara fashion show ini agar karya para ibu-ibu UKM dapat bersaing di kancah nasional dan internasional" ucap Julie Laiskodat, Ketua DPC IWAPI Jakarta selatan saat ditemui merahputih.com pada konfrensi pers Fashion Symphony 2018, di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (29/8).

Julie menambahkan jika event yang digelar untuk kedua kalinya setelah tahun 2017, sangat berguna untuk menjadi strategi marketing dalam mengenalkan produk lokal. Karena dengan demikian dapat mengenalkan kain khas nusantara yang pesona dan kualitasnya tak kalah dengan kain produk luar negeri.
IWAPI Jakarta Selatan sendiri memiliki sekitar 200 anggota dari jumlah keseluruhan IWAPI di Indonesia yang lebih dari 30.000 pengusaha. Mereka akan diberikan kesempatan untuk memperkenalkan produk-produk lokal hasil karya mereka lewat sesi fashion show yang dikemas menarik dalam satu acara.

Misi IWAPI sendiri yaitu ingin terus menyebarkan semangat kewirausahaan agar perempuan Indonesia lebih mandiri secara ekonomi dan selalu meningkatkan kualitas produk. Sejalan dengan itu masyarakat tanah air dapat lebih mencintai dan juga menggunakan produk dalam negeri, khususnya produk dari UKM.
Pada Fashion Symphony 2018, ada 20 label dari pengusaha perempuan, diantaranya Mari Berkain, Azuraa Indonesia, Nengmas Kids Batik, Saroengan, Nona, EgienMom, Semesta Gallery, House of Pipie, Roemah Katumbiri, Roemah Kebaya, KAIN, House of Shiloh, Jarit, Jani Signatire, Jeany Wang, Sageeta Bags, D.R.U Jawerly, dan Sylvo Python Leather. (ryn)
Baca juga yuk artikel menarik yang lainnya Deretan Pesona Atlet Cantik yang Bikin Klepek-Klepek
Bagikan
Berita Terkait
Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal

Future Loundry Tutup JF3 2025 dengan ‘Raga’, Gabungan Fashion Show dan Aksi Teatrikal

Eksplorasi Unsual Bespoke dalam ‘Embodiment Malfunction’ di JF3, Tampilkan Karya dengan Tema Gothic

Gandeng 5 Jenama, Lakon Store Eksplorasi Cinta dalam Fashion lewat ‘P.S. I Love You’ di JF3 2025

Susan Budihardjo FFI Bawa ‘Controversy’ ke Panggung JF3 2025

'Inheritance Soul', Panggung Ekspresi Desainer Muda Sparks Fashion Academy di IFW 2025

Lisa BLACKPINK Sukses Pukau Pengunjung Victoria's Secret Fashion Show 2024

6 Idol K-Pop Hadiri New York Fashion Week 2024

5 Desainer Lokal Bakal Tampil di Ajang NYFW 2024

Dukung Pertumbuhan Modest Fashion, Wardah Ambil Bagian dalam JMFW 2024
