Faktor Usia Jadi Isu dalam Penggarapan Live-Action 'One Piece'


Rencana 12 musim live-action 'One Piece' hadapi isu umur pemain.(foto: IMDB)
ADAPTASI live-action One Piece oleh Netflix direncanakan tayang sebanyak 12 musim. Namun, rencana panjang itu menghadapi ada kendala besar dalam proses casting, salah satunya karena faktor usia. Diluar visi jangka panjang para karakternya, studio ingin memastikan para pemeran konsisten selama rentang waktu yang ditetapkan untuk dapat menghindari hambatan dalam proses produksi.
Para produser berniat mengadaptasi manga karya Eiichiro Oda yang terdiri dari 1.000 bab itu dalam 12 musim. Dengan sumber yang begitu luas, rencana 12 musim itu tampaknya akan menampilkan perjalanan yang sangat epik dari si Bajak Laut Topi Jerami. Namun, upaya penayangan serial itu sayangnya masih menimbulkan keraguan tentang pelaksanaannya, terutama terkait dengan pembatalan acara Netflix yang biasa terjadi setelah beberapa musim tayang.
BACA JUGA:
Meskipun jangka waktu tayangan One Piece bisa lebih panjang di platform streaming, seperti dikabarkan Screen Rant, serial ini sedang berjuang bisa melawan masalah yang lebih rumit yaitu penuaan para aktor utamanya. Meskipun teknologi de-aging dapat menyamarkan kesenjangan usia, seperti menggambarkan karakter yang berusia puluhan tahun lebih muda, hal itu tetap saja akan menimbulkan tantangan yang unik.

Para aktor saat ini sudah berperan sesuai dengan usia karakter mereka. Namun, pada serial ke-12, perbedaan yang mencolok diprediksi tetap saja akan muncul. Beberapa aktor sudah lebih tua daripada peran mereka. Hal itu memperbesar masalah usia dari waktu ke waktu. Ditambah lagi dengan pola perilisan Netflix yang berulang, kesenjangan usia antara aktor dan karakter bisa jadi semakin mencolok.
Selain itu, komitmen jangka panjang para aktor masih belum pasti sehingga berpotensi menghambat penyelesaian serial ini. Tugas selama 12 serial mengharuskan para aktor untuk tetap konsisten dengan teguh. Meski demikian, hal itu bisa diatasi dengan pemberian kontrak jangka panjang oleh Netflix demi menghindari keluarnya para pemeran yang dapat mengganggu visi 12 musim One Piece.
BACA JUGA:
Berapa Musim Diperlukan untuk Mengalihwahanakan 'One Piece' Sampai Habis?
Untuk isu ini, menurut HocMarketing.org, Netflix bisa menggunakan skema time skip atau lompatan waktu selama dua tahun dan memanfaatkan teknologi. Jadi Netflix hanya memiliki dua pilihan antara memanfaatkan lompatan waktu untuk penayangan One Piece atau memanfaatkan teknologi berupa sebuah penyamar usia sebagai salah satu solusi yang patut dicoba. Opsi kedua berpotensi menimbulkan risiko penampilan visual yang mungkin akan terlihat tak terlalu sempurna.

Di tengah-tengah tantangan produksi itu, para penggemar tetap berharap bahwa seri ini akan mengatasi hambatan ini dan memenuhi narasi 12 musim yang ikonis. Adaptasi live-action One Piece patut dipuji sebagai adaptasi anime yang memiliki begitu banyak kelanjutannya. Dengan banyaknya dukungan dari para penggemar, kelanjutan film ikonis ini amatlah diharapkan.(nda)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Ketegangan Zombie ala Kimo Stamboel, ‘Abadi Nan Jaya’, Meneror Netflix 23 Oktober

Lightsaber ikonis Darth Vader Terjual Rp 59 Miliar dalam Lelang

Film Ikonis Studio Ghibli 'Howl's Moving Castle' akan Diputar di Bioskop Seluruh Dunia pada September Tahun Ini

Sarat akan Pesan Satir, Sutradara Garin Nugroho Hadirkan Film Komedi 'Dilanjutkan Salah Disudahi Perih'

Disney Rencanakan Rilis Film 'Bluey', Tayang Seluruh Bioskop Dunia pada 6 Agutus 2027

Dibintangi Sydney Sweeney, Intip 4 Fakta soal Film Biografi Petinju Perempuan 'Christy'

Film Street Fighter Tayang 2026: Lebih Brutal dari Versi Game?

Wuthering Heights 2026: Margot Robbie dan Jacob Elordi Hadirkan Cinta Tragis di Layar Lebar

Produser Top Na PD Bikin Dua Variety Show Baru Bareng Netflix, Salah Satunya Menampilkan Kyuhyun

‘Culinary Class Wars Season 2’ Tayang Perdana Desember, Paik Jong-won Jadi Juri Lagi
