Fakta Menarik tentang Trio Vokal Lingua
 Noer Ardiansjah - Rabu, 29 Maret 2017
Noer Ardiansjah - Rabu, 29 Maret 2017 
                Frans Mohede di Baan Muay Thai, Kemang, Jakarta. (Foto: MerahPutih/Dery Ridwansah)
Grup musik Lingua yang muncul dengan single “Bila Kuingat”, mungkin sangat terkenal pada tahun 1996. Grup yang beranggotakan Frans Mohede, Amara, dan Arie Widiawan ini memang sempat ‘tertidur’ selama 16 tahun usai mengeluarkan album kedua “Aku”.
Meski demikian, ada beberapa fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui tentang grup musik ini.
Saat merahputih.com bertemu dengan Frans Mohede di Baan Muay Thai, Kemang, Jakarta, ia menjelaskan bahwa dalam perjalanannya, Lingua didirikan berawal dari keisengan para punggawanya saat berkumpul pada tahun 1996.
“Ya, kami membentuk Lingua tidak serius, hanya iseng saja. Ternyata, gayung pun bersambut. Di tahun yang sama, kami pun mengeluarkan album dan ternyata berdasarkan data recording company, penjualannya cukup bagus, lebih dari satu platinum. Satu platinum itu setara dengan penjualan 250.000 compact disc,” ucap Frans di Baan Muay Thai, Kemang, Jakarta, Selasa (28/3).
Selain itu, Frans mengatakan bahwa grup trio seperti Lingua merupakan grup musik pertama di Indonesia. Ia katakan bahwa pada zamannya, trio vokal itu biasanya terdiri dari tiga orang lelaki atau tiga perempuan. “Trio Libels anggotanya lelaki semua, AB Three anggotanya perempuan semua, RSD (Rida, Sita, Dewi) perempuan semua, dan masih ada beberapa lainnya. Grup musik ini yang sudah masuk industri, ya” katanya.
Kemudian, kata Frans, bertepatan dengan peristiwa anti terhadap etnis tertentu (1998), justru Lingua mengeluarkan single “Takkan Habis Cintaku” dengan konsep serba Tiongkok; baik dari pakaian maupun beberapa adegan pengambilan tempat.
“Kami tidak tahu kalau akan terjadi peristiwa sosial itu. Sebelumnya, tidak ada yang berani menggunakan konsep itu. Dan, Lingua lah yang pertama kali di Indonesia yang menggunakan konsep sedikit Tiongkok,” tandasnya.
Setelah album kedua berhasil dirilis tahun 1999, akhirnya Lingua ‘istirahat’ dari jagat permusikan Indonesia. Namun, di pertengahan awal tahun 2016, kata Frans, Lingua kembali bangkit mengeluarkan album ketiganya yang bertajuk “Masih Bertahan.”
Bagi Anda yang penasaran dengan Lingua dan yang mau bernostalgia kembali dengan mereka, selamat berburu album terbarunya. Dan, untuk mengikuti artikel lainnya tentang film Indonesiam baca juga: Film-Film Tentang Keberagaman Budaya Indonesia Diputar di New York
Bagikan
Berita Terkait
Skyline Hadirkan Sisi Baru lewat Album 'butterflies and tulips… all circling around my head'
 
                      Mini Album '4 Mata, 5 Cerita': Babak Baru Harra. dalam Mengeksplorasi Makna Cinta
 
                      Mini Album 'Daur' Jadi Cara Hursa Berdamai dengan Luka dan Menemukan Bahagia
 
                      GUU Buka Babak Baru Lewat EP 'Folivora', Sarat akan Eksplorasi Bunyi
 
                      Suara Kayu Rangkum Momen Cinta pada Pandangan Pertama di Lagu 'Cerita Kesukaan', Simak Lirik Lengkapnya
 
                      DRIVEN BY ANIMALS Akhirnya Rilis Album 'Disita Rakyat', Angkat Tema Sosial-Politik dengan Lirik yang Lugas
 
                      Fatin Shidqia Kembali dengan Album 'Cerita Kita', Penanda Babak Baru yang Penuh Kejujuran dan Kedewasaan
 
                      John Paul Ivan Kembali ke Akar Rock lewat 'PASSION HOPE PERCEPTION', Album Solo Kedua setelah 10 Tahun
 
                      Binar Sunarja Hadirkan 'Sejarum Rajut Taulan', Lagu Personal untuk Anak Pertama
 
                      HE3X Kembali dengan Single 'Where Do We Go?', Resapi Kegamangan Banyak Orang lewat Irama Melankolis
 
                      




