Fakta-Fakta Caviar, Telur dari Ikan Langka


Harganya yang selangit ternyata karena alasan tertentu (Foto: Pixabay/fotofan1)
PERNAH dengar caviar? Caviar adalah telur ikan yang menjadi sajian mewah dalam sebuah perjamuan. Harga yang perlu dikeluarkan untuk mencicipinya sangat tinggi. Apalagi jika kamu menginginkan caviar dengan kualitas terbaik.
Melansir dari mobile-cuisine.com, caviar cocok untuk makanan asin maupun manis. Rasa uniknya selalu bisa membaur dengan berbagai komponen makanan. Bahkan caviar bisa membuat sebuah jenis makanan menjadi lebih enak rasanya. Tetapi apakah kamu tahu apa saja fakta-fakta tentang caviar? Kalau belum, intip ulasan berikut ini.
Baca Juga:
Berkunjung ke Calon Ibu Kota? 6 Kuliner Ini Pasti Bikin Kamu Ngiler
Ikan sturgeon

Caviar yang sering dikonsumsi paling banyak berasal dari telur ikan sturgeon. Warnanya hitam dan teksturnya cukup rapuh. Para koki harus sangat berhati-hati ketika mengolah caviar. Mereka sangat menghindari telur-telur ini pecah sebelum masuk ke dalam mulut pelanggan. Karena di situlah sensasi utama dari hidangan caviar.
Dilarang bersentuhan dengan silver

Caviar sangat mudah menyerap segala sesuatu yang ada di dekatnya. Termasuk alas yang digunakan untuk meletakannya. Untuk itu para koki akan menyarankan untuk tidak menggunakan sendok berbahan stainless steel atau silver. Karena caviar akan menyerap rasa dari sendok tersebut.
Baca Juga:
3. Langka

Ikan sturgeon sudah ada sejak zaman purba. Eksistensinya tetap bertahan tetapi populasinya semakin berkurang. Ini yang menyebabkan statusnya menjadi langka. Para peternak ikan sturgeon menjual dengan harga yang sangat tinggi. Karena mereka harus mengembangbiakkan sturgeon dengan jumlah sesuai standar.
4. Anti Depresan

Percaya atau tidak, ternyata caviar bisa digunakan sebagai anti depresan alami. Karena tidak mengandung bahan kimia dan sangat aman dikonsumsi tubuh. Caviar mengandung omega 3 yang bisa melepaskan hormon serotonin. Hormon ini bisa meningkatkan mood baik sehingga menurunkan resiko depresi. (mar)
Baca Juga:
Dulunya Kuliner ini Bentuk Perlawanan, kini Malah Jadi Favorit