Face Recognition untuk Beruang dan Sapi
Ponsel pintar banyak dilengkapi dengan teknologi facial recognition (Foto: 123RF/ismagilov)
BAGAIMANA cara membedakan wajah bintang liar? Bila kamu bukan peneliti yang mengikuti hidup binatang tersebut, pasti tidak bisa membedakannya. Misalnya wajah beruang grizzly.
Ahli biologi beruang Melanie Clapham telah menghabiskan lebih dari satu dekade mempelajari beruang grizzly yang tinggal di Knight Inlet, British Columbia, Kanada. Ia mengembangkan pemahaman pengenalan wajah dengan memperhatikan hal-hal kecil yang membuat beruang-beruang itu berbeda.
"Saya menggunakan karakteristik individu. Misalnya, seekor beruang memiliki lubang di telinganya atau bekas luka di hidungnya," kata Clapham seperti diberitakan cnn.com, Rabu (2/12).
Baca juga:
Namun Clapham tahu, kebanyakan orang tidak memperhatikan detailnya, dan penampilan beruang berubah secara dramatis selama setahun. Yaitu ketika ketika mereka mendapatkan 'mantel' musim dingin yang bisa mengempes sebelum makan. Perubahan ini membuatnya semakin sulit untuk membedakan para beruang tersebut.
Padahal, melacak individu beruang itu penting. Karena, dapat membantu penelitian dan konservasi spesies. Karena itulah, beberapa tahun yang lalu Clapham mulai bertanya-tanya apakah teknologi face recognition membantu.
Clapham bekerja sama dengan dua pekerja teknologi yang berbasis di Silicon Valley. Bersama-sama mereka menciptakan BearID, yang menggunakan perangkat lunak pengenal wajah untuk memantau beruang grizzly. Sejauh ini, proyek tersebut telah menggunakan AI dalam mengenali 132 hewan secara individual.
Pengenalan wajah ternak
Sementara BearID memperkenalkan nama ke wajah di alam liar, Joe Hoagland mencoba melakukan hal yang sama di peternakan sapi. Hoagland, seorang peternak sapi di Leavenworth, Kansas, sedang membangun sebuah aplikasi bernama CattleTracs.
Baca juga:
Aplikasi ini memungkinkan siapa saja untuk mengambil gambar ternak. Setelah itu akan disimpan bersama dengan koordinat GPS dan tanggal foto tersebut dalam database online. Foto berikutnya dari hewan yang sama akan dapat dicocokkan dengan foto sebelumnya, membantu melacaknya seiring waktu.
Sapi potong, jelasnya, melewati banyak orang dan tempat selama hidup mereka, dari produsen hingga operasi penggembalaan untuk memberi makan banyak dan kemudian ke pabrik pengepakan daging. Tidak banyak pelacakan di antara mereka, sehingga sulit untuk menyelidiki masalah seperti penyakit hewani yang dapat merusak ternak dan dapat membahayakan manusia juga. Hoagland mengharapkan aplikasi tersebut tersedia pada akhir tahun ini.
"Dapat melacak hewan yang sakit itu, menemukan sumbernya, mengarantina, melakukan pelacakan kontak, semua hal yang kita bicarakan dengan virus Corona, adalah hal-hal yang juga dapat kita lakukan dengan hewan," katanya.
Hoagland mendekati KC Olson, seorang profesor di Kansas State University, yang mengumpulkan sekelompok spesialis di sekolah di berbagai bidang seperti ilmu kedokteran hewan dan ilmu komputer. Mereka mengumpulkan gambar ternak untuk membuat database pelatihan dan pengujian sistem AI. Mereka membangun sistem bukti konsep pada bulan Maret yang mencakup lebih dari 135.000 gambar pada 1.000 sapi potong muda.
Hasilnya, menurut Olson 94 persen akurat dalam mengidentifikasi hewan. Ini jauh lebih baik daripada yang ia lihat dengan tag dan pembaca RFID, yang dapat bekerja dengan buruk saat ternak padat. "Ini adalah lompatan besar dalam akurasi," dia menambahkan. (Aru)
Baca juga:
Belajar Memotret dengan Sempurna di Kelas Fotografi Virtual Nikon
Bagikan
Berita Terkait
OPPO Reno 15 Hadir dengan Sentuhan Baru, Bakal Punya Varian Warna Starry Pink
Vivo X300 Ultra Sudah Dapat Sertifikasi EEC, Sinyal Peluncuran Makin Dekat?
Xiaomi 17 Ultra Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur Lewat Baterai 6.000mAh
Rilis Sebentar Lagi, Spesifikasi OPPO Reno 15, Reno 15 Pro, dan Reno 15 Pro Mini Terungkap
OPPO Find X9 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Ganda 200MP, Meluncur Tahun Depan!
Apple Mulai Bingung, Terpaksa Minta Samsung Jadi Pemasok Memori iPhone 18
Bikin Penggemar Kecewa, Samsung Galaxy S26 Edge Batal Meluncur
OPPO Reno 15 Series Segera Meluncur di Indonesia, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Bocoran Samsung Galaxy Z Fold 7 2026, Desainnya Mirip iPhone Fold
Meluncur 25 Desember, Xiaomi 17 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Telefoto Periskop 200MP