Evolusi Musik BLOODMOON Terangkum di Debut EP ‘Giving Up Air’


EP Giving Up Air dirilis bersamaan dengan video musik As Times Goes By. (Foto: Siaran Pers BLOODMOON)
PRODUSER musik kelahiran Indonesia BLOODMOON alias Dougy Mandagi dari band The Temper Trap, baru saja merilis EP perdananya berjudul Giving Up Air. Berisikan enam lagu, Giving Up Air adalah karya reflektif dari perjalanan musik Dougy, bertransformasi dari bocah Indonesia yang tumbuh besar di Amerika, menjadi seorang remaja dengan aksen Amerika yang kental di sebuah sekolah menengah di Bali.
“Saya bangga akhirnya merilis dan membagikan karya yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan saya dalam dua tahun ke belakang. Rasanya membebaskan ketika tahu bahwa lagu-lagu ini tidak lagi hanya milik saya, namun milik semua orang yang merasa terhubung dengannya. Saat itulah keajaiban yang sebenarnya terjadi,” kata Dougy lewat keterangan yang diterima MerahPutih, Jumat (19/8).
Baca juga:
View this post on Instagram
Dalam pembuatan EP Giving Up Air, BLOODMOON terinspirasi dari musik elektronik dan kembali ke masa lalunya sebagai caranya untuk memahami arah musik baru dan berani yang dijalaninya sekarang. Untuk pertama kalinya ia merasa nyaman mengungkapkan kisah hidupnya yang luar biasa.
Bagi Dougy EP ini menandai momen full circle dalam evolusi musiknya. Dimulai dengan menjadi seorang bocah Indonesia yang terobsesi dengan musik dan kini sebagai orang dewasa yang mencari tanpa henti dan akhirnya menetap di tempat yang tepat. Setelah bertahun-tahun 'bepergian', kini Dougy berada di rumahnya.
EP ini juga dirilis bersama dengan video musik dari single As Times Goes, lagu yang menceritkan sebuah reuni sekaligus perpisahan dengan masa lalu. As Time Goes By adalah komposisi synth-heavy euforik yang mencerminkan bagaimana BLOODMOON menemukan dirinya yang baru dan otentik.
Baca juga:
for Revenge Cerita tentang Kebesaran Hati lewat Single ‘Untuk Siapa?’
Disutradarai oleh Deby Sucha, video klip untuk lagu ini menggambarkan realisme kasar dari subkultur trek-trekan motor di Jakarta. Diproses secara visual dengan treatment VFX datamoshing eksperimental untuk menciptakan estetika surealis yang menakjubkan secara visual. Ini berbicara tentang gagasan penemuan dan eksperimentasi, dua konsep yang sangat penting bagi perjalanan BLOODMOON.
Dougy menjadi satu-satunya penyanyi Asia di kancah indie rock awal 2000-an di Melbourne. Setelah The Temper Trap mengukuhkan diri sebagai salah satu musisi internasional terbesar Australia, Dougy memutuskan untuk hiatus di 2016 dan mencari sesuatu yang baru dan dekat dengan dirinya. Setelah sejumlah pengalaman yang mengubah hidupnya kini, Dougy memantapkan diri untuk menjalankan passion di ranah musik elektronik. (kna)
Baca juga:
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Lirik Lagu 'BURNING UP' Penuh Energi dari MEOVV

Lirik Lagu 'Bila cinta tak lagi untukku, bila hati tak lagi padaku' yang Kembali Dibawakan Ziva, Lyodra, dan Tiara

Versi Baru Lagu 'Ga Romantis' Sukses Antar LYLA ke Generasi Baru Pendengar

Desire4 Hadirkan 'Taming Desire' Sebagai Wujud Eksistensi Musik dari Series 'ABO Desire'

Rossa Hidupkan Kembali 'Sinaran' bersama MK K-Clique lewat EP Terbaru, Simak Lagi Lirik Lagunya

Naykilla Pertegas Identitas Musik Lewat Single Solo Enerjik 'SO ASU', Simak Lirik Lengkapnya

Lima Tahun Berhati: Sal Priadi Hadirkan Video Musik ‘Nyala’

DNANDA Hadirkan Nuansa Romantis Lewat Lirik Lagu 'Bola Mata Sayu', Terinspirasi Cinta pada Pandangan Pertama

GIGI Sampaikan Pesan Keteguhan dan Kosistensi di Lagu 'Don't Stop', Simak Lirik Lengkapnya

Lagu Viral 'Aku Dah Lupa' dari MikkyZia Hadir dengan Versi Club Edit, Simak Lirik Lengkapnya
