Enggak Kuat Berikan 'Cash Back', Investor Utama OVO Jual Dua Pertiga Sahamnya

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 28 November 2019
Enggak Kuat Berikan 'Cash Back', Investor Utama OVO Jual Dua Pertiga Sahamnya

Mochtar Riady. (MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Investor utama OVO yang juga pendiri sekaligus pemilik Lippo Group, Mochtar Riady akan menjual dua pertiga saham perusahaan dompet digital tersebut.

"Bukan melepas, kami menjual sebagian. Sekarang (saham) kami mungkin tinggal 30 persen. Dua pertiganya kami jual," ujar Mochtar Riady saat ditemui pada acara Indonesia Digital Conference 2019 di Jakarta, Kamis (28/11).

Baca Juga

Libra, Mata Uang Digital Terbaru dari Facebook Resmi Diumumkan

Alasan Lippo Group sebagai pemegang saham utama OVO menjual dua pertiga kepemilikan saham tersebut karena tidak kuat memasok dana atau 'bakar uang' dengan layanan gratis, diskon hingga 'cash back' yang diberikan OVO.

Sejak 2017 mendapatkan lisensi uang elektronik (e-wallet), OVO telah aktif memberikan promosi diskon dan 'cash back' untuk menjaring pengguna. OVO disebut-sebut menjadi penantang Gopay di pasar uang elektronik.

"Alasannya, terus bakar uang bagaimana kami kuat," kata Mochtar.

Sebelumnya, Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra membantah soal rumor hengkangnya Lippo Group dari OVO sebagai penyuntik dana.

Menurut dia, rumor tersebut sangat merugikan eksistensi OVO dan Lippo Group.

"Kami adalah perusahaan independen yang dikelola oleh manajemen profesional. Mana mungkin OVO berpisah dari pendirinya," kata Karaniya dalam keterangan resminya.

ovo
Tampilan muka website resmi OVO (ovo.id)

Ia menegaskan bahkan telah berdiskusi panjang lebar dengan Direktur Lippo Group John Riady mengenai pengembangan perusahaan ke depan dan banyak diberikan masukan serta dukunganf terhadap berbagai upaya pengembangan bisnis perusahaan.

Ia menilai promosi berbentuk cash back dan pemberian fasilitas lain merupakan hal yang biasa di dunia startup saat ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat.

Karaniya mengatakan OVO adalah perusahaan penyedia layanan keuangan digital yang didirikan, dirintis, dan dikembangkan oleh Lippo Group. Saat ini, para pemegang sahamnya sudah sangat beragam, seiring meningkatnya kinerja dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga

Mau Investasi Uang Digital? Ini Cara Memilih Mining Pool

"Yang perlu dicatat adalah OVO sebagai perusahaan keuangan digital memiliki peta jalan yang jelas untuk menuju profitabilitas sebagai sebuah entitas bisnis yang berkelanjutan.

Kami baru berusia dua tahun dan sedang dalam tahap edukasi untuk pengembangan pangsa pasar. Ini penting, karena pasar uang elektronik Indonesia baru bergeliat, dan akan terus berkembang dengan teramat pesat dalam satu hingga dua tahun ke depan," jelas Karaniya. (*)

#Uang Digital #CEO Lippo Group Mochtar Riady #Lippo Grup
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
ABI Tegaskan DRX Token Sebagai Proyek Aset Digital Yang Miliki Potensi Besar di Indonesia
Dalam waktu singkat, DRX Token telah menunjukkan pertumbuhan dan inovasi yang impresif di industri aset digital Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 02 Agustus 2025
ABI Tegaskan DRX Token Sebagai Proyek Aset Digital Yang Miliki Potensi Besar di Indonesia
Berita Foto
Mengintip Desain Rumah Subsidi Berukuran 14 Meter Persegi yang Dibanderol Mulai 100 Jutaan
Pengunjung melihat interior rumah subsidi dengan berbagai perlengkapan rumah tangga di Lippo Nusantara Mall, Semanggi, Jakarta, Senin (16/6/2025).
Didik Setiawan - Senin, 16 Juni 2025
Mengintip Desain Rumah Subsidi Berukuran 14 Meter Persegi yang Dibanderol Mulai 100 Jutaan
Indonesia
DRX Token Resmi Diluncurkan, Ini Aset Kripto Lokal Kebanggaan Indonesia
Kehadiran DRX Token diharapkan menambah angin segar industri kripto di Indonesia. DRX Token untuk terlibat aktif di Asosiasi Perdagangan Aset Kripto Indonesia atau ASPAKRINDO.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 Maret 2025
DRX Token Resmi Diluncurkan, Ini Aset Kripto Lokal Kebanggaan Indonesia
Fun
NOBI x MoEngage Optimalkan Strategi Komunikasi dan Keterlibatan Pelanggan
NOBI x MoEngage mempermudah akses kripto.
Andreas Pranatalta - Rabu, 05 Juli 2023
NOBI x MoEngage Optimalkan Strategi Komunikasi dan Keterlibatan Pelanggan
Fun
Reku Kantongi Persetujuan Staking BAPPEBTI
Reku sudah berkolaborasi dengan BAPPEBTI sejak September 2022.
Andreas Pranatalta - Minggu, 18 Juni 2023
Reku Kantongi Persetujuan Staking BAPPEBTI
Indonesia
DPR Akan Panggil CEO Lippo Karawaci John Riady
Komisi VI DPR RI akan memanggil CEO PT Lippo Karawaci Tbk John Riady untuk memberikan keterangan terkait pembangunan Apartemen Meikarta.
Zulfikar Sy - Selasa, 14 Februari 2023
DPR Akan Panggil CEO Lippo Karawaci John Riady
Indonesia
Anggota DPR ke Bos Anak Usaha Lippo: Nggak Ada yang Bisa Atur Republik Ini
"Jadi kalau bapak nggak bisa jawab, bilang. Biar kita panggil pimpinan bapak. Ini Republik Indonesia bukan republik Lippo. Nggak ada yang bisa atur-atur republik ini," tegas Andre.
Andika Pratama - Senin, 13 Februari 2023
Anggota DPR ke Bos Anak Usaha Lippo: Nggak Ada yang Bisa Atur Republik Ini
Fun
Kenali Jenis Investasi Digital Agar Tidak Tertipu
Ada banyak instrumen investasi yang bisa kamu pilih di zaman serba digital ini.
Andreas Pranatalta - Rabu, 23 November 2022
Kenali Jenis Investasi Digital Agar Tidak Tertipu
ShowBiz
Flip Tingkatkan Keamanan Penerimaan Transfer Uang
Meningkatkan kenyamanan pengguna untuk menerima uang dari pengguna lainnya.
Andreas Pranatalta - Sabtu, 15 Oktober 2022
Flip Tingkatkan Keamanan Penerimaan Transfer Uang
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kartu ATM Ditarik oleh Bank dan Beralih ke Transaksi Digital
Beredar di media sosial Facebook, sebuah unggahan video yang berisi informasi mengenai penarikan kartu ATM oleh bank untuk mengurangi transaksi tunai dan semua transaksi akan dialihkan ke transaksi digital
Mula Akmal - Jumat, 30 September 2022
[HOAKS atau FAKTA]: Kartu ATM Ditarik oleh Bank dan Beralih ke Transaksi Digital
Bagikan