Ekspektasi Terlalu Tinggi, Xavi Hernandez Akui Lebih Emosional saat Jadi Pelatih Barcelona


Xavi Hernandez saat menjadi pelatih Barcelona. Foto: FC Barcelona
MerahPutih.com - Mantan pelatih Barcelona, Xavi Hernandez mengungkapkan, bahwa dirinya terlalu terikat secara emosional dengan klub Catalan tersebut. Sebab, ia diberikan tuntutan yang sangat tinggi.
Xavi, yang tampil sebanyak 767 kali untuk Barca sebagai pemain, kembali ke Catalunya pada 2021. Ia datang untuk menggantikan Ronald Koeman sebagai manajer.
Ia juga membawa Blaugrana meraih gelar LaLiga pertama dalam empat tahun di musim pertamanya sebagai pelatih pada 2022-23. Namun, ia dipecat musim panas berikutnya, setelah menjalani musim tanpa trofi.
"Klub ini sedang mengalami salah satu periode terburuk dalam sejarahnya [ketika saya ditunjuk], bahkan mungkin lebih buruk daripada awal 2000-an," kata Xavi saat diwawancarai France Football.
Baca juga:
"Ekspektasi yang diberikan sangat tinggi dibandingkan dengan pengalaman saya sebagai pelatih saat itu. Terkadang, hubungan emosional saya yang mendalam dengan klub mungkin tidak berjalan baik bagi saya."
Satu-satunya pengalaman Xavi sebagai pelatih adalah klub Qatar, Al Sadd, yang ia asuh selama dua tahun sebelum kembali ke Barça.
Ketika Xavi ditunjuk sebagai pelatih, Barcelona berada di posisi kesembilan klasemen LaLiga. Lalu, ia berhasil membawa mereka naik ke posisi kedua, sebelum memenangkan LaLiga dan Piala Super Spanyol di musim berikutnya.
Mantan pemain timnas Spanyol itu juga mengaku, dirinya membuat kesalahan saat keadaan memburuk di musim terakhirnya sebagai pelatih. Namun, ia juga bangga dengan para pemain muda yang dibawa selama masa sulit.
Baca juga:
Tolak Tawaran Arab Saudi, Vinicius Junior Ingin Cetak Sejarah di Real Madrid
"Saya akui bahwa saya membuat beberapa kesalahan dalam manajemen," tambahnya.
"Kepergian [Sergio] Busquets memaksa kami untuk memikirkan kembali gaya bermain kami. Saya memilih bermain dengan lini tengah yang terdiri dari tiga pemain penyerang, tetapi itu tidak selalu menjadi pilihan terbaik."
Selain trofi, Xavi juga merasa bangga karena telah mempercayai pemain generasi baru, seperti Fermín Lopez, Lamine Yamal, Pau Cubarsí, dan Alejandro Balde. Menurut Xavi, keempat pemain muda itu akan menjadi masa depan Barca.
Baca juga:
Neymar Dikabarkan Kembali ke Barcelona, Hansi Flick: itu Bukan Tugas Saya
Saat ini, mereka juga membawa Barca bangkit di bawah asuhan Hansi Flick. Mereka memenangkan Piala Super Spanyol pada Januari lalu. Kini, mereka sedang berada di puncak klasemen LaLiga, babak 16 besar Liga Champions, dan semifinal Copa del Rey.
Sementara itu, Xavi sedang mempersiapkan diri untuk kembali melatih. Idenya adalah mengambil cuti panjang setelah meninggalkan Barca. Kini, ia sudah siap mendengarkan tawaran dari klub lain dengan ambisi yang lebih tinggi.
"Saya terbuka [untuk tawaran]. Mengapa tidak melatih tim lain di LaLiga? Saya sedang mencari proyek yang menarik," tambahnya. (sof)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Didepak PSG, Gianluigi Donnarumma Hormati Keputusan Luis Enrique

Alejandro Balde Cedera, Absen Bela Barcelona di Laga Perdana Liga Champions

Liverpool Pecahkan Rekor Transfer Liga Inggris, tapi Jangan Lupakan Arsenal hingga Tottenham

Gabung Real Betis, Antony Menangis Haru usai 'Berhasil' Tinggalkan Manchester United

Gavi dan Fermin Lopez Dikabarkan Ribut, Begini Cerita Aslinya di Barcelona

Terungkap! Ini Penyebab Marc Guehi Batal ke Liverpool, padahal Sudah Tes Medis

Pecah Rekor Lagi! Klub Liga Inggris Habiskan Rp 66,6 Triliun di Bursa Transfer 2025

Marc Guehi Gagal Gabung Liverpool, Bisa Jadi Target Utama Barcelona atau Real Madrid

Alexander Isak Pindah ke Liverpool dan Pecahkan Rekor Liga Inggris, Newcastle Cuma Bilang Gini

Sempat Ada Drama, Nicolas Jackson Akhirnya Jadi Gabung Bayern Munich
