Duo Elektronik Jeslla Lepas EP 'Spoken'
Jeslla tampilkan tiga trek dalam mini album terbaru. (Foto: Dok/SRM)
DUO elektronik asal Jakarta Jeslla kembali dengan rilisan terbarunya berupa EP bertajuk Spoken. Duo beranggotakan Gabriella Miranda dan Jesslyn Juniata ini menampilkan ambient suara yang begitu memekakan telinga dengan tiga lagu terbarunya.
Mengusung tema utama tentang proses pendewasaan dan mental awareness, EP ini terdiri dari In/friction, Maybe dan Reconteur. “Dalam kehidupan ini, terkadang ada luka yang tidak semudah itu disembuhkan, dan kita pun harus menerima bahkan menormalisasinya,” ungkap Jeslla dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Rabu (20/9).
Baca juga;
TikTok Music Resmi Diluncurkan Di Indonesia
Lihat postingan ini di Instagram
“Ada perasaan-perasaan yang sebetulnya sering kita alami, namun perasaan tersebut kita anggap aneh, sembunyikan, atau buang, hanya karena mereka belum memiliki ‘rumah’-nya. Tujuan Spoken dilahirkan ke dunia, juga adalah untuk menjadi rumah yang nyaman bagi perasaan-perasaan tersebut,” lanjutnya.
Bila dilihat dari sampulnya, Jessl terinspirasi dari blackhole yang merupakan simbolisasi dari adanya lubang-lubang di dalam diri kita dari luka-luka yang belum sembuh, maupun kekosongan dari sosok jiwa yang sudah tidak utuh.
“Proses penerimaan diri ini digambarkan dengan lubang yang lalu dihias dengan bintang-bintang yang indah, dan kemudian membentuk kita menjadi sebuah individu yang utuh dan spesial,” jelas Jeslla menjelaskan makna dibalik sampulnya.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Terbentuk pada 2017, Jeslla sempat menelurkan EP pertama bertajuk UN pada 2019 silam. tetap berisikan tiga lagu, UN mengisahkan tiga cerita. Seperti lagu Hackneyed menceritakan situasi sosial yang dialami kaum kota, meliputi perasaan kesepian, individualisme, beban atas norma-norma yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Kekontrasan antara dunia luar dengan isi hati manusia.
Lalu di nomor Restless menceritakan keadaan di tengah kegelisahan yang ada dalam kehidupan minoritas, manusia secara tidak sadar hidup dalam pikiran mereka sendiri, menikmatinya seolah-olah itu nyata, sambil berusaha tetap waras untuk melindungi diri dari kegilaan duniawi.
Pada single terakhir yang berjudul Ballade of Unenchanted Soul menceritakan tentang absennya kasih sayang, yang memaksa diri membabi buta mencari ‘cinta’. Tetapi bahkan ketika jiwa haus akan kehangatan itu, semua upaya yang dilakukan tampaknya hanya mengarah pada sakit hati. (far)
Baca juga:
Jinan Laetitia Bicara Tentang Nilai Sentimentil dalam 'Objects of Affection'
Bagikan
Berita Terkait
Dua Dekade Persahabatan, RAN Persembahkan Video Musik 'Memori' di Usia ke-19
ONE OR EIGHT Rilis 'GATHER Limited Edition', Merchandise Spesial Sambut Mini Album Baru
Kehampaan dalam Hitam-Putih, Kataswara Persembahkan Single 'Menyesal Baca Berita'
Lagu Ikonik 'White Christmas' Bing Crosby, Gambarkan Indah dan Hangatnya Perayaan Natal
'1%' Jadi Lagu Resmi SEA Games 2025, Berikut Lirik Lengkapnya
Lirik dan Makna Lagu 'Peluk', Ketika Afgan Curhat soal Kesepian di Balik Gemerlap Panggung
Tur Eropa Sukses Digelar, Bad Omens Siap Rayakan Lewat Konser 'Live from Amsterdam'
RM BTS Sebut Bangtan Boys Pernah Memikirkan untuk Bubar
Lagu 'Cinta Seperti Aku' Naik Daun, Tiara Andini Pamerkan Vokal Makin Matang
Allan Andersn Rilis Single 'Senafas', Kolaborasi Internasional dengan Komposer Malaysia