Dumbek, Kuliner Legendaris yang Muncul pada Upacara Sedekah Bumi

Dumbek kuliner legendaris masyarakat Lasem. (MP/Widi Hatmoko)
Acara sedekah bumi adalah ritual tahunan yang selalu dilakukan oleh setiap desa di wilayah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Sedekah bumi juga salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Rembang.
Pada acara ritual sedekah bumi ini, biasanya ada kue unik yang menjadi primadona masyarakat, yaitu kue dumbek. Kuliner yang bentuknya mirip kue lepet ini, rasanya manis dan legit seperti kue keranjang, atau dodol Cina yang muncul pada perayaan imlek.
"Kalau lepet itu yang buat mbungkus kan daun kelapa muda atau janur, tapi kalau dumbek dari daun lontar," ujar Mak Unah, salah seorang pembuat kue dumbek di Desa Pandan, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang kepada merahputih.com.
Kue dumbek ini termasuk kue legendaris bagi masyarakat Rembang, terutama wilayah kecamatam Lasem, Pancur dan sekitarnya, karena sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Bahan baku pembuatan kue dumbek ini adalah tepung beras, tepung tapioka dan gula merah. Adonan tepung beras, tepung tapioka ini dimasak dengan cara dikukus.
"Biasanya itu kalau untuk upacara sedekah bumi, itu pasti ada. Tapi sekarang juga ada untuk acara seserahan dalam acara pernikahan," katanya.
Uniknya dari kue dumbek ini adalah cara memakannya. Jika kue lepet harus dikupas dulu sebelum dimakan, tapi untuk kue dumbek tidak berlu dikupas, atau dilepas kulit pemungkusnya. Tapi cukum memutar pada bagian ujung yang terkunci, dengan sendirinya dumbek akan menyembul ke atas, dan legit dan manisnya kue dumbek siap untuk dikunyah.
Saat ini, kue dumbek juga sering digunakan untuk acara "ngirim manten" dalam acara pernikahan. Dalam acara "ngirim manten" dumbek sebagai kue pelengkap. Namun, jika kita tidak sabar harus berlama-lama menunggu datangnya acara sedekah bumi, dan ingin segera makan makanan yang satu ini, kita juga bisa memesannya setiap saat. Namun, sensasinya tentu akan berbeda jika kita mendapatkan kue dumbek pada saat acara sedekah bumi.