Dukung Rencana Pemindahan Ibu Kota, Siswono Yudo Husodo: Itu Pilihan yang Tepat


Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Ir Siswono Yudo Husodo. (Foto: antaranews)
MerahPutih.Com - Rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke wilayah lain di Indonesia mendapat dukungan positif dari Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Ir Siswono Yudo Husodo.
Menurut mantan menteri era Presiden Soeharto itu pemindahan ibu kota merupakan pilihan yang tepat ditengah sumpeknya Jakarta.
"Gagasan memindahkan ibu kota ke daerah yang lebih cocok untuk pusat pemerintahan itu merupakan pilihan yang tepat," kata Siswono di Jakarta, Jumat (3/5).
Siswono kemudian mencontohkan Malaysia yang sudah memindahkan ibu kotanya dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya. Brazil sudah memindah ibu kotanya. Australia pusat pemerintahannya di Canberra dan pusat bisnisnya di Melbourne dan Sydney. Begitu juga di Amerika Serikat dimana pusat pemerintahan di Washington DC dan pusat bisnisnya di News York.
"Wacana untuk memindah ibu kota adalah sudah sejak Bung Karno. Banyak negara di dunia ini memindahkan ibu kota agar terpisah pusat pemerintahan dengan pusat bisnis dan ekonominya," ujarnya.

Di Indonesia katanya Jakarta sebagai pusat pemerintahan juga sebagai pusat bisnis, pusat keuangan dan pusat industrinya juga paling besar se-Jabodetabek akibat eksesnya kepada para pejabat yang interaksinya dengan dunia bisnis bisa menjadi kacau.
"Pusat pemerintah diperlukan suasana yang tenang," terang Siswono Yudo Husodo.
Ketika ditanya apakah pemindahan ibu kota ini prioritas yang penting, Siswono mengatakan penting atau tidak penting tinggal kita bagaimana melihatnya kalau pengembangan dari suatu wialayah sekaligus bisa juga penting karena setiap negara dimana ibukotanya berada lingkungannya selalu berkembang pesat.
Mantan cawapres pilpres 2004 ini menilai Sumatera sudah cukup maju, jika ibu kota dipindah ke Kalimantan maka lingkungan di sekitarnya tentunya akan berkembang. Jadi jangan dilihat hanya sebagai pindahnya ibu kota tapi akan mempunyai multiplyer efek luas kebawahnya untuk pembangunan wilayah secara keseluruhan.
Siswono sebagaimana dilansir Antara mencontohkan pembangunan kabupaten baru di Papua, begitu jadi pusat pemerintahan baru maka akan lebih hidup dan berkembang. Begitu juga dengan Banten yang tadinya bagian dari Jabar begitu jadi propinsi Banten ibu kota Serang berkembang.
Jadi katanya sama juga jika ibu kota dipindah harus dilihat dari aspek yang lebih luas. Saya mendukung perpindahan ibu kota ini. Pertama memisahkan pusat pemerintahan dan pusat bisnis. Kedua dalam rangka pengembangan wilayah-wilayah untuk mempercepat pembangunan.
Siswono menilai Jakarta ini tidak perlu dipercepat pembangunanya karena akan cepat dengan sendirinya.
Ketika ditanya daerah mana yang cocok untuk menjadi ibukota baru Siswono menilai kalau Sumatera merupakan pulau besar yang paling maju dibandingkan Kalimantan atau Papua, Sulawesi daerah patahan yang sering terjadi gempa bumi.
"Saya cenederung memilih Kalimantan Tengah bukan di Kalimantan Barat karena sebagai ibu kota perlu pengamanan jika terjadi suatu gejolak dunia, jadi tidak bisa terlalu pinggir harus ditengah," tandasnya.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Pramono-Rano Hadir di Jakarta Bersholawat, Doakan Ibu Kota Aman

KAI Dapat PSO Rp 5,8 T untuk Subsidi Tiket LRT Jabodebek dan KRL Jabodetabek Tahun 2026

Menilik Konservasi Tugu Pancoran Simbol Kemajuan Dirgantara Indonesia di Kota Jakarta

Potret Galian Pipa Limbah di Jalan TB Sumatupang Jaksel Ditargetkan Rampung Desember 2025

Gulkarmat: 65% Kasus Kebakaran di Jakarta Akibat Masalah Kabel Listrik

Potret Kondisi Jakarta Pasca Demo, Warga Sudah Kembali Beraktivitas Normal

Jakarta Sudah Aman, Gubernur Pramono Cabut Kebijakan WFH ASN Pemprov

Hari Ini Transjakarta Kerahkan 4.907 unit Angkut Penumpang, Tarif Masih Rp 1 Sampai 7 September 2025

Kerugian Demo di Jakarta Capai Rp 55 M, Ini Rinciannya Versi Pemprov

Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025
