Duka Seorang Pawang di Taman Buaya Indonesia Jaya


Buaya di salah satu kolam Taman Buaya Indonesia Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (31/1) (Foto: Muchammad Yani)
MerahPutih Wisata - Merawat 500 buaya di penangkaran Taman Buaya Indonesia Jaya, Bekasi, Jawa Barat memang bukan perkara yang mudah. Hal tersebut dirasakan oleh Warsidi (42), pria yang telah puluhan tahun bekerja sebagai pawang buaya.
Setiap minggunya, Warsidi harus memberi makan buaya-buaya tersebut dengan ratusan kilogram ayam mati hasil sumbangan peternak di sekitar penangkaran. Tugas itu cukup berat, apalagi ia bekerja sendiri untuk pemberian makan.
"Kita mengharapkan dari penangkaran ayam seminggu sekali. Sekarang sekali makan 600 kilo, pakannya ayam mati," ucapnya kepada merahputih.com, Minggu (31/1).
Warsidi harus menjaga buaya yang berasal dari tiga wilayah di Nusantara yaitu Sumatera, Kalimantan dan Papua agar tidak keluar dari kandangnya. Alhasil, ia pun harus tinggal di dalam Taman Buaya Indonesia Jaya bersama anak dan istrinya.
"Saya kalau enggak tinggal di sini berarti enggak ada yang jagain buaya. Kan biasanya suka ada yang keluar dari kandang," kata Wasidi.
Meski tanggung jawab Warsidi sangat berisiko, ia mengaku hanya mendapat upah sebesar Rp300 ribu setiap minggunya. Uang yang ia dapat harus bisa menghidupi istri dan anaknya.
"Kalau bos yang dulu suka kasih beras atau kopi. Sekarang duit situ ya buat semuanya," tutur Warsidi.
Namun di balik itu semua, Warsidi mengaku bahagia bisa merawat buaya. Menurutnya, dengan merawat ratusan buaya tersebut, ia bisa melestarikan hewan yang telah divonis hampir punah oleh pemerintah.
"Harapan saya tetap maju dan ramai, cuma sekarang susah. Biarpun gajinya enggak naik yang penting buaya enggak punah," harapnya. (yni)
BACA JUGA: