Duka Persija untuk Sang Legenda

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 18 November 2015
Duka Persija untuk Sang Legenda

Salah satu mantan Pelatih Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia era 80-an, Sinyo Aliandoe. (Foto: Wearemania)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Sepakbola - Duka cita mendalam begitu terasa di kancah sepak bola Indonesia atas kepergian salah satu putra terbaiknya, yakni mantan pemain dan pelatih berprestasi, Sebastian Sinyo Aliandoe, yang meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada, Rabu (18/11) pagi dalam usia 75 tahun.

Sinyo wafat pada Rabu pagi dalam perjalanan menuju RS Mayapada sekira pukul 07,00 WIB, dan akan disemayamkan ke RS St Carolus. Sinyo memang sudah lama tidak dalam kondisi sehat, dirinya mengidap penyakit demensia.

Beberapa waktu lalu, Sinyo sempat dikabarkan mengalami gangguan ingatan dan menghilang dari rumah, hingga ahirnya ditemukan di Lapangan Depok dalam keadaan linglung dan tersesat, dan dijemput pihak keluarga di kantor polisi.

Ungkapan bela sungkawa mulai mengalir deras untuk sosok kelahiran Larantuka, Flores Timur, 1 Juli 1940 tersebut. Salah satunya dari akun Twitter resmi klub kebanggan masyarakat Ibu Kota, Persija.

Lewat akun Twitter resmi Persija, ungkapan bela sungkawa atas kepergian legenda mereka terucap.

"Turut berduka cita atas meninggalnya salah satu legenda Persija Jakarta, om Sinyo Aliandoe," cuit tim Ibu Kota seperti dikutip merahputih.com.

Sinyo pernah bermain untuk Persija dan juga melatih tim tersebut tahun 70-an. Karier Sinyo sebagai pemain diawalinya bersama klub internal Persija, Maesa. Bakatnya yang luar biasa tercium oleh pelatih Persija saat itu, Endang Witarsa, Sinyo pun direkrut untuk mengenakan seragam tim Macan Kemayoran.

Bersama Persija, Sinyo berhasil membawa tim Ibu Kota juara kompetisi Perserikatan 1964 dengan rekor tak terkalahkan. Ia pun turut membawa tim Ibu Kota Persija Jakarta juara tiga kali. Prestasi luar biasanya di klub Ibu Kota tersebut ikut membuatnya terpilih masuk dalam skuad tim nasional (timnas) Indonesia.

Puncak karier Sinyo bisa dibilang saat dirinya memimpin timnas di era 80-an, dan nyaris meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 1986. Bersama timnas Sinyo menjungkalkan Thailand, mengandaskan India dan menghancurkan Bangladesh. Namun akhirnya dihentikan Korea Selatan di babak playoff.

Sinyo sempat berguru ke Manchester, Inggris. Itu tak lepas dari peran manajer Persija kala itu FH Hutasoit. Usai berguru dari Inggris, Sinyo mengubah pandangan pelaku sepak bola Indonesia tentang taktik off-side. Di tangan Sinyo, off-side bukan hanya dijadikan sebuah jebakan semata, tapi juga menjadi suatu taktik untuk memberikan tekanan kepada lawan.

Sinyo melanjutkan karier kepelatihannya di Arema. Walaupun saat itu dirinya bermodalkan pemain yang terbatas, namun Sinyo membuat tim Singo Edan kebanggaan masyarakat Kota Malang tersebut menjadi salah satu tim yang paling disegani di era awal kompetisi Galatama.

Saat usianya meredup, Sinyo terpanggil dilibatkan dalam Komite Normalisasi (KN) FIFA yang dipimpin Agum Gumelar untuk didengar saran dan pendapatnya guna menegahi konflik di kepengurusan PSSI

Saat konflik PSSI merebak tahun 2011 lalu, Sinyo juga sempat dilibatkan padahal ketika itu namanya sudah jarang terdengar di pentas sepak bola nasional. Sinyo yang sudah menua menerima mandat dari FIFA. Terpanggilnya Sinyo lantaran dirinya tak ingin melihat organisasi PSSI yang dibanggakannya hancur berantakan

Selamat jalan Sinyo Aliandoe, legendamu akan terus hidup bersama kami. (man)

 

Baca Juga:

  1. Legenda Sepak Bola Dunia Tiba di Ambon
  2. Legenda Sepak Bola Pele, Derita Kanker Prostat
  3. Belasungkawa Para Bintang Sepak Bola Dunia untuk Tragedi Paris
  4. "Sepak Bola Telah Dirusak dengan Pelaku Bom Paris"
  5. FIFA Sepakat Bentuk Tim Kecil Tangani Sepak Bola Indonesia
#Bintang Legendaris #Sinyo Aliandoe Meninggal
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Bagikan