Dubes Tiongkok Minta Pemerintah Indonesia Perbanyak Tour Guide Berbahasa Mandarin


Turis China di Indonesia (Foto: http://www.traveldailynews.asia)
MerahPutih.com - Kunjungan wisatawan Cina ke Indonesia terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian meminta kepada pemerintah untuk memperbanyak tour guide berbahasa Mandarin.
"Kita juga menginginkan penambahan petunjuk atau keterangan tempat wisata menggunakan Bahasa Mandarin, pemandu wisata yang mampu menguasai bahasa tersebut dan peningkatan fasilitas," ujar Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian
Selain itu, sebagaimana dilansir Antara, Dubes Xiao Qian meminta pemerintah untuk menghadirkan lebih banyak restoran yang menyediakan masakan Tiongkok di tempat-tempat wisata di Indonesia.

"Meskipun wisatawan Tiongkok menyukai masakan Indonesia, mereka juga kangen akan masakan asal negara mereka," ujar dia.
Selama 2017, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia mencapai 2,06 juta orang.
"Kalau Gunung Agung tidak meletus, jumlah turis Tiongkok akan meningkat," kata dia.
Bali merupakan destinasi pariwisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan asal Tiongkok.
"Bali paling banyak dikunjungi karena daerah tersebut menawarkan seni budaya, musik dan kuliner yang khas," ujar dia.
Pemerintah juga perlu lebih giat membangun infrastruktur yang memadai seperti jalan, jalan tol, listrik, dan air. Itu semua demi kenyamanan para wisatawan yang berkunjung.
"Begitupun dengan fasilitas pendukung seperti agen perjalanan, akomodasi, jadwal penerbangan dan lainnya," kata dia.

Selain itu, Dubes Xiao Qian mendorong wisatawan Tiongkok untuk mengunjungi 10 destinasi wisata baru yang dikenalkan oleh Presiden Joko Widodo.
Kesepuluh destinasi wisata baru yang sedang dikembangkan yakni Danau Toba, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.
Kagumi Adat Istiadat
Berbagai macam adat istiadat yang dimiliki Indonesia membuat Konsul Jendral China di Denpasar Gou Haodong kagum. Diplomat senior yang sudah melalang buana ke sejumlah negara di dunia itu mengagumi masyarakat Bali yang hingga saat ini masih memegang teguh adat istiadat dan budaya yang membuat Pulau Dewata unik sehingga menjadi tujuan wisata turis mancanegara.
"Kami anggap itu sebagai sumber atau daya tarik pariwisata Bali yang masih dijalankan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari," kata Gou Haodong di Denpasar, Selasa (17/4).
Gou yang sudah 30 tahun mengabdikan dirinya di Kementerian Luar Negeri China dan sebagian besar bertugas di sejumlah negara mengaku jarang menemukan budaya dan adat istiadat seperti Bali yang masih dipelihara di tengah era modern saat ini.

Menurut Gou Haodong sebagaimana dilansir Antara, setiap negara memiliki potensi pariwisata mulai dari keindahan alam pantai dan gunung serta budaya, namun cara pandang masyarakat Bali yang mampu menghidupkan tradisi budaya serta adatnya yang membuat berbeda dibandingkan destinasi lain.
"Walau pun saya belum lama di Bali tetapi saya merasakan karakter ramah masyarakatnya. Kalau berwisata ke negara lain sekali saja mungkin cukup tetapi kalau Bali wisatawan ingin berkunjung lagi dan lagi," ucapnya.
Untuk itu, Gou mengakui Bali layak menyandang slogan "surga terakhir" di dunia karena masyarakat Pulau Dewata mampu mempertahankan pola hidup yang sesuai dengan karakter sendiri.
Sementara itu terkait hubungan kedua negara, Gou menyebut Indonesia dan China saat ini berada pada titik yang paling baik, baik dalam kerja sama perdagangan termasuk pariwisata.
Wisatawan dari negeri dengan ikon panda itu saat ini merupakan yang terbesar di Indonesia mencapai 2,06 juta tahun 2017, sekitar 1,38 juta di antaranya berkunjung di Bali.
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Bali Jadi Salah Satu Destinasi Favorit Wisatawan Tiongkok di AirBnb untuk Imlek 2024

Tiongkok Sambut Positif Langkah Indonesia untuk Wisatawan Berbahasa Mandarin
