Dua Tokoh Penting Asal Muasal Kesultanan Banten yang Terlupakan

Makam Ki Mas Jong dan Ki Mas Ju di Kampung Telaya, Desa Sempu, Banten (MP/Sucitra)
MerahPutih Tradisi - Kesultanan Banten, sebuah kerajaan Islam yang berdiri pada tahun 1526, adalah sebuah negara yang pernah mencapai kejayaan dan kemasyhuran sampai ke benua eropa.
Ada dua tokoh yang mempunyai pengaruh sangat penting terhadap berdirinya kesultanan Banten, yang disebut oleh penjaga makamnya sebagai dua tokoh Banten yang terlupakan.
"Yang disana mah (kawasan Banten Lama) bukan orang asli Banten, yang asli mah yang ini," kata Abdu Hasan kepada merahputih.com, Selasa lalu (20/12).
Berdasarkan pengamatan merahputih.com, anggapan Abdu Hasan tentang alasan mengapa dua tokoh yang makamnya dipelihara oleh keluarganya secara turun temurun itu terlupakan, karena masyarakat ramai jarang yang berziarah ke makam yang berlokasi di kampung Telaya, Desa Sempu, Kecamatan dan Kota Serang, Banten tersebut.
Dua tokoh tersebut adalah Ki Mas Jong dan Ki Mas Ju. Ki Mas Jong adalah orang Banten pertama yang memeluk Islam, Ia adalah Patih dari kerajaan Sunda Wahanten yang dipimpin raja bernama Prabu Jaya Dewata, sedangkan Ki Mas Ju adalah adiknya.
Namun menurut cerita Abdu Hasan melalui tulisannya yang dipajang di dinding komplek pemakaman dua tokoh tersebut, nama asli Ki Mas Jong adalah Ajar Jong, sedangkan Ki Mas Ju bernama asli Ajar Ju.
Bagaimana nama mereka kemudian berubah menjadi Ki Mas Jong dan Ki Mas Ju, berawal dari runtuhnya Kerajaan Sunda Wahanten, digantikan Kesultanan Banten.
Sultan Banten pertama adalah Hasanudin yang umurnya lebih muda dari Ajar Jong dan Ajar Ju, untuk menghormati keduanya, Hasanudin memanggil mereka dengan sebutan Mas.
Dua tokoh itulah yang membantu Sunan Gunung Jati (Fatahilah) untuk menaklukan Kerajaan Sunda Wahanten yang dipimpin rajanya Prabu Jaya Dewata yang lebih dikenal masyarakat Banten dengan sebutan Prabu Pucuk Umun.