Dorna Akui Kesenjangan Moto3 dan Moto2 Terlalu Besar, Sinyal Kuat Kolaborasi Yamaha dan Kalex untuk Lahirkan Mesin Tunggal yang Adil dan Murah

Ilustrasi: Pembalap Moto2 Fermin Aldeguer (Foto: MotoGP)
Merahputih.com - Dorna Sports mengakui adanya kesenjangan yang signifikan antara kelas Moto3 dan Moto2 dalam ajang Kejuaraan Dunia MotoGP saat ini. Untuk mengatasi hal ini, Dorna mengisyaratkan akan ada pengumuman penting terkait perubahan masa depan Moto3 sebelum akhir tahun ini.
"Kami punya beberapa pengumuman menarik yang akan datang, semoga sebelum akhir tahun," ujar Carlos Ezpeleta, Chief Sporting Officer Dorna, Kamis (2/10).
Perubahan ini dinilai mendesak demi menciptakan jalur yang lebih mulus bagi para pembalap muda saat melangkah ke kelas menengah Moto2.
Baca juga:
IMI Tegaskan MotoGP Mandalika Dorong Lahirnya Pembalap Muda Berkelas Dunia
Ezpeleta menekankan bahwa Moto3 membutuhkan evolusi setelah formatnya relatif tidak tersentuh selama lebih dari satu dekade sejak menggantikan kelas 125cc pada tahun 2012.
Beberapa faktor yang mendorong peninjauan ini adalah peningkatan batas usia minimum pembalap dan postur tubuh rider muda yang kini cenderung lebih besar, yang mengharuskan Moto3 beradaptasi.
"Bukan rahasia kalau kami sudah cukup lama melihat kemungkinan perubahan di Moto3. Dengan batas usia baru dan postur anak-anak yang lebih tinggi, ada pertimbangan yang harus dilakukan," jelas dia.
Meskipun transisi dari Moto2 ke MotoGP dinilai sudah ideal, Ezpeleta melihat transisi dari Moto3 ke Moto2 masih terlalu sulit.
"Moto3 ke Moto2 mungkin sedikit lebih jauh, gap itu saat ini terlalu besar," ucap dia.
Salah satu perubahan radikal yang tengah dipertimbangkan adalah menjadikan Moto3 sebagai kejuaraan dengan spesifikasi tunggal mulai tahun 2027. Yamaha disebut-sebut berpotensi menjadi pemasok mesin, dipadukan dengan sasis buatan Kalex.
Format ini diharapkan dapat menekan biaya secara signifikan sekaligus menyelaraskan Moto3 dengan format Moto2 yang juga menggunakan spesifikasi mesin tunggal.
Baca juga:
MotoGP Mandalika Dorong Pertumbuhan Sport Tourism, Beri Efek ke Ekonomi Daerah.
Ezpeleta menegaskan komitmen Dorna untuk terus berinvestasi pada kelas pendukung seperti Moto2 dan Moto3. Menurutnya, memastikan kategori junior ini tetap menonjol adalah kunci untuk menjaga dan meningkatkan kualitas keseluruhan ajang Grand Prix.
Rencana perubahan ini secara keseluruhan membuka potensi lebih besar bagi talenta muda global untuk berkembang di jalur balap profesional.
"Investasi ke MotoGP untuk membuat bintang-bintang MotoGP lebih besar tidak berarti kami mengabaikan kelas pendukung. Kami ingin keberadaan mereka di paddock lebih baik, lebih setara, dan meningkatkan standar kejuaraan secara keseluruhan," tutup dia.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Dorna Akui Kesenjangan Moto3 dan Moto2 Terlalu Besar, Sinyal Kuat Kolaborasi Yamaha dan Kalex untuk Lahirkan Mesin Tunggal yang Adil dan Murah

IMI Tegaskan MotoGP Mandalika Dorong Lahirnya Pembalap Muda Berkelas Dunia

Pembalap MotoGP Goyang Tabola Bale, Ngaku Gembira Dengan Keramahtamahan Fans Indonesia

Apresiasi Dukungan 14 Tahun Federal Oil, Gresini Racing Sapa Penggemar di Jakarta Jelang MotoGP Indonesia 2025

Mengenal 'Betabeq': Ritual Tolak Bala Pemprov NTB Sebelum Gelaran MotoGP Indonesia 2025

Data & Fakta MotoGP Indonesia: 3 Juara Berbeda, Marc Marquez Belum Pernah Naik Podium di Mandalika

Patah Tulang Selangka dan Absen di MotoGP Indonesia 2025, Jorge Martin Dihadapkan Sidang Disiplin FIM Terkait Insiden dengan Marco Bezzecchi

Prabowo Sambut Marc Marquez di Istana, Dorong Sport Tourism dan Regenerasi Pembalap Indonesia

Tiket MotoGP Mandalika 2025 Ludes 87% Jauh Sebelum Balapan, ITDC Pastikan Ajang Tahun Ini Jauh Lebih Aman dan Meriah

Batal 'Tunda' Gelar Juara Sang Kakak, Alex Marquez: Marc Pantas Mendapatkannya!
