Hari Dongeng

Dongeng Sebagai Sarana Ikatan Orang Tua dan Anak

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 20 Maret 2018
Dongeng Sebagai Sarana Ikatan Orang Tua dan Anak

Membacakan buku dapat mendekatkan orangtua dan anak. (Foto: Mirror)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MENDONGENG membawa banyak manfaat untuk anak-anak. Kegiatan mendongeng tak hanya bermanfaat bagi kognitif anak tetapi juga bagi psikologis anak-anak.

Menurut Psikolog Adityana Kasandra Putranto atau yang kerap disapa Adit, dongeng dapat melatih keterampilan verbal reseptif dan ekspresif, imajinasi, dan kreativitas pada anak-anak. Selain itu, kegiatan mendongeng dapat dijadikan sarana untuk mengekspresikan kasih sayang.

Bagi orang tua, membacakan dongeng untuk anak-anak bisa menjadi cara untuk meningkatkan ikatan dengan anak. Hal tersebut terjadi karena adanya interaksi yang terbangun antara orang tua dan anak.

Senada dengan Adit, Psikolog Rena Masri menjelaskan proses ikatan terjadi saat anak dan orang tua mendiskusikan tema dongeng yang akan dibawakan.

"Pelukan dan sentuhan yang terjadi selama mendongeng juga akan memperkuat bonding di antara orang tua dan anak," ungkap Rena.

baca buku
Membacakan cerita dapat menguatkan ikatan. (Foto: unitedwaycfc)

Lebih lanjut Rena menjelaskan saat orang tua membawakan dongeng, orang tua bisa mendongeng sambil mengusap kepala anak atau mencium. Hal tersebut dapat membuat anak merasa lebih tenang, nyaman, dan aman. "Mendongeng dapat memperkuat kualitas hubungan orang tua dan anak," ujar Rena.

Proses mendongeng yang dilakukan dengan kreatif dan ekspresif biasanya membuat anak semakin tertarik untuk mendengarkan. Dongeng yang dibawakan dengan kreatif dengan memperhatikan ekspresi, intonasi suara, alat peraga, dan lain-lain lebih membuat anak tertarik dan mengembangkan imajinasi serta membangun kecerdasan emosional anak.

Dongeng yang dibacakan melalui buku cerita tentu saja dapat mempengaruhi perkembangan minat baca anak. Semua kegiatan mendongeng ini dengan berbagai macam variasinya, akan membuat ikatan antara orang tua dan anak semakin kuat.

Dongeng bisa dibacakan untuk anak-anak sejak usia sangat dini, misalnya bayi usia enam bulan Sampai anak anak memasuki SD, sekitar umur tujuh tahun, dongeng masih membawa efek yang positif. "Yang perlu diperhatikan adalah tema, teknis dan bagaimana cara mendongeng yang tepat untuk anak-anak yang disesuaikan dengan usia anak-anak yang menjadi pendengar," ucap Rena.

Dongeng tentang hewan mungkin kurang menarik bagi anak kelas 2 SD. Sebaliknya, jika dongeng dengan tema hewan diberikan untuk anak-anak usia 4 tahun mereka akan sangat antusias mendengarkan. (avia)

#Baca Buku
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Kemdikbudristek Kampanyekan Mudik Asyik Sambil Baca Buku
Lebih dari 15.000 buku akan disalurkan kepada para pemudik di lima lokasi selama kegiatan Mudik Asyik Baca Buku berlangsung.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 04 April 2024
Kemdikbudristek Kampanyekan Mudik Asyik Sambil Baca Buku
Bagikan