Ditetapkan sebagai Tersangka, Robertus Robet Bilang Begini

MerahPutih.com - Aktivis Robertus Robet angkat suara soal adanya penetapan dan penangkapannya sebagai tersangka ujaran kebencian. Menurut Robet, lagu dalam orasi tersebut bukan dia yang membuat.

"Melainkan sebuah lagu yang populer saat gerakan mahasiswa di Tahun 1998," kata Robet dalam video klarifikasinya pada Kamis (7/3).

Ia mengungkapkan asal usul lagu itu sudah ia katakan dalam orasi saat aksi Kamisan di Istana Negara beberapa waktu lalu.

"Namun sayangnya tidak ada dalam rekaman video tersebut," terangnya.

Robet juga menyebut, lagu itu ia nyanyikan sebagai kritikan terhadap ABRI di masa lampau, bukan terhadap TNI di masa kini.

"Sekali lagi saya ulangi lagu itu dimaksudkan kritik saya terhadap ABRI di masa lampau bukan di TNI di masa kini, apalagi dimaksudkan menghina profesi organisasi institusi TNI," terang pria yang juga dosen UNJ ini.

Sebagai dosen, lanjut Robet, ia tahu persis upaya-upaya reformasi yang sudah dilakukan TNI dan dalam banyak hal.

"Saya justru memuji dan memberikan apresiasi upaya-upaya reformasi yang dilakukan TNI yang lebih maju dibandingkan yang lainnya," jelas Robet.

Sosiolog ini berharap, baik masyarakat maupun penegak hukum, tak berspekulasi macam-macam soal perkaranya.

"Semoga dengan penjelasan saya ini saya bisa menjernihkan berbagai macam reaksi, namun apabila ada yang menganggap itu suatu kesalahan yang menimbulkan kesalahpahaman saya mohon maaf," tutup Robet.

Robet dijerat Pasal 45 A ayat (2) Jo 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan Hukum Pidana dan/atau Pasal 207 KUHP.

Sebelumnya, beredar video Robertus Robet melakukan orasi dalam acara Kamisan di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Robertus menyanyikan mars ABRI, tetapi tidak sesuai liriknya. (Kan)