Diskusi untuk Mendukung Transformasi Pendidikan di Indonesia
Pintek mengadakan diskusi tentang transformasi pendidikan (Foto: Istimewa)
PERUSAHAAN teknologi finansial (Peer-to-Peer Lending) Pintek (PT. Pinduit Teknologi Indonesia), menyelenggarakan Pintek Edu-Gathering 2020 pada Kamis, 20 Februari 2020 di Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Acara ini menjadi ruang diskusi untuk mengembangkan ekosistem pendidikan, menguatkan komitmen untuk berinovasi dalam mendukung transformasi pendidikan, dan melanjutkan kolaborasi positif antara Pintek dan mitra untuk mendukung pengembangan teknologi dalam pendidikan.
Baca juga:
Mengusung tema "Be the Game Changer for Education Transformation", Pintek Edu-Gathering 2020 menghadirkan pembicara yang memiliki peran penting dalam ekosistem pendidikan, yaitu Microsoft Indonesia, Badan Standar Nasional Pendidikan, dan LSPR Communication and Business Institute.
Tommy Yuwono, Co-Founder dan Direktur Utama Pintek mengatakan acara ini akan menjadi sarana networking yang efektif bagi ekosistem pendidikan. Baik dari sisi pemerintah, institusi pendidikan formal maupun non-formal, perusahaan technology, dan education technology, serta pemain Pendidikan lainnya.
"Melalui Pintek Edu-Gathering 2020, kami berharap institusi pendidikan dapat terinspirasi dari materi-materi yang disediakan dan menjadi learning point untuk eksplorasi mutu pendidikan menjadi lebih baik," ujar Tommy sebagaimana tertulis di berita pers yang diterima merahputih.com.
Sementara itu, Doni Koesoema A. M.Ed., Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan mengatakan Menteri Pendidikan yang baru memiliki misi untuk membawa Indonesia kepada Pendidikan 4.0. Namun, ada beberapa kendala yang harus dihadapi. Mulai dari kesiapan institusi dalam segi infrastruktur hingga sistem pembelajaran menyebabkan standar yang sudah ditetapkan sulit untuk diimplementasikan secara menyeluruh.
"Kemendikbud memerlukan dukungan dari berbagai kampus untuk berkolaborasi, terutama dalam menciptakan pendidikan yang affordable, accessible, dan berkualitas bagi seluruh kalangan, sehingga dapat mendukung terciptanya anak didik yang produktif," ujar Doni.
Baca juga:
Contoh kerja sama yang telah dilakukan oleh perusahaan teknologi dengan institusi pendidikan seperti, Microsoft Indonesia memberikan sertifikasi data science, Microsoft Certified: Azure Data Scientist Associate. Materi yang diujikan dalam mendapatkan Sertifikasi Azure Data Scientist Associate ini adalah pengolahan data seperti pemodelan data (data modeling), rekayasa fitur (feature engineering) dan pengembangan model (developing models).
Dampak transformasi digital dikenal sebagai revolusi industri keempat. Para siswa dan mahasiswa akan memasuki dunia yang sangat berbeda. Microsoft percaya bahwa ini adalah tugas bersama untuk memberdayakan para siswa saat ini untuk menciptakan dunia masa depan.
Jika siswa dapat dibekali dengan keterampilan pengetahuan tingkat tinggi, kecakapan penggunaan teknologi dan pola pikir tangkas yang mencakup inovasi, kreativitas, dan disrupsi pasar, mereka akan siap menghadapi apapun. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
OPPO Reno 15 Hadir dengan Sentuhan Baru, Bakal Punya Varian Warna Starry Pink
Vivo X300 Ultra Sudah Dapat Sertifikasi EEC, Sinyal Peluncuran Makin Dekat?
Xiaomi 17 Ultra Sudah Raih Sertifikasi Global, Siap Meluncur Lewat Baterai 6.000mAh
Rilis Sebentar Lagi, Spesifikasi OPPO Reno 15, Reno 15 Pro, dan Reno 15 Pro Mini Terungkap
OPPO Find X9 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Ganda 200MP, Meluncur Tahun Depan!
Apple Mulai Bingung, Terpaksa Minta Samsung Jadi Pemasok Memori iPhone 18
Bikin Penggemar Kecewa, Samsung Galaxy S26 Edge Batal Meluncur
OPPO Reno 15 Series Segera Meluncur di Indonesia, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Bocoran Samsung Galaxy Z Fold 7 2026, Desainnya Mirip iPhone Fold
Meluncur 25 Desember, Xiaomi 17 Ultra Dipastikan Bawa Kamera Telefoto Periskop 200MP