Diminati, Fenomena 'Trainer' Muaythai Dadakan Menjamur


Komunitas Muaythai Indonesia (KaMI) (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)
MerahPutih Olahraga - Seiring dengan maraknya minat masyarakat terhadap seni beladiri Muaythai, ternyata hal tersebut dimanfaatkan oleh beberapa kalangan untuk memberikan pelatihan meski, kata Endy yang juga merupakan pendiri Komunitas Muaythai Indonesia (KaMI), mereka masih banyak yang tidak mempunyai dasar muaythai mumpuni.
"Jujur, saya sangat sedih. Apalagi di tempat fitness sudah mulai menjamur ‘trainer’ dadakan. Mereka melihat muaythai karena sedang beken, dan akhirnya memanfaatkan itu. Dan ironisnya, mereka tidak pernah mau share kepada kami mengenai beladiri muaythai," terang Endy.
Ihwal demikian lebih lanjut Endy jelaskan bahwa dengan seperti itu, para 'trainer' dadakan tentu tidak akan pernah mendapat esensi dari beladiri muaythai sendiri melainkan hanya gerakan-gerakan biasa.
"Saya sendiri latihan muaythai sampai setahun lebih dan itu di Thailand langsung. Muaythai adalah beladiri, bukan kardio. Muaythai adalah seni beladiri atau martial art yang mempunyai background kultur," pungkas dia.
"Dengan adanya kegiatan ini yang dibantu oleh JBCS Indonesia, semoga sosialisasi terhadap seni beladiri muaythai dapat tersampaikan kepada masyarakat yang ingin berlatih muaythai dengan standarisasi tehnik beladiri yang baik dan benar. Perlu diingat, untuk mencapai nilai standar ada nilai kualitas," tutupnya. (Ard)
BACA JUGA:
- Berawal dari Keprihatinan, Komunitas Muaythai Indonesia Hadir
- Gerakan Pemuda Memasyarakatkan Beladiri Muaythai
- Batalion Indonesia Berhasil Tundukan Pasukan India di Lebanon
- Tim Indonesia Optimis Raih Prestasi di Kejuaraan Asia Rugby Championship
- Menpora Optimistis Renovasi Stadion Gelora Bung Karno Rampung Tahun Depan
Bagikan
Berita Terkait
Atlet Kempo Indonesia Borong 28 Medali dari Kejuaraan Dunia di Portugal
