Digitalisasi Perlu Ditingkatkan di Industri Keuangan


Digitalisasi harus diterapkan di industri keuangan. (Foto: Unsplash/Dmitry Demidko)
EKONOMI digital di Indonesia telah berkembang pesat selama lima tahun terakhir. Berdasarkan data dari Digital Economy Summit 2020, nilai ekonomi digital Indonesia diestimasi berkembang tiga kali lipat dari US$40 miliar di tahun 2019 menjadi US$130 miliar pada tahun 2025. Nilai tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan pertumbuhan yang paling cepat.
Namun, level adopsi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) di Indonesia belum menyeluruh pada setiap industri. Menurut penelitian dari McKinsey&Company, adopsi tertinggi penggunaan AI ada di industri telekomunikasi, manufaktur, transportasi, logistik, dan edukasi. Padahal, AI dapat diterapkan di setiap industri yang berhubungan dengan jasa, termasuk sektor keuangan dan perbankan.
Baca juga:
CEO & Co-Founder Neuro.net Inc., Nikolay Kravchuk, menyebutkan teknologi otomasi berbasis AI memainkan peran penting dalam transformasi digital setiap negara, termasuk di Indonesia. Sebagai startup pengembang AI, Neuro.net mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan skala besar tengah mempelajari transformasi digital dan adopsi teknologi baru, khususnya pada praktik percakapan yang digerakkan oleh AI (conversational AI).

Perusahaan yang memiliki pusat R&D di Eropa Timur ini juga menjalin kerja sama dengan beberapa mitra bisnis untuk menjajaki penerapan percakapan berbasis AI dalam skala yang lebih besar. “Indonesia punya potensi besar untuk meningkatkan adopsi inovasi AI, terutama di sektor keuangan dan perbankan yang kini terlihat sangat berkembang," papar Kravchuk dalam rilis pers yang diterima merahputih.com, Selasa (18/5).
Menurut Kravchuk, potensi ini diikuti oleh karakter konsumen yang sangat loyal. Hal ini juga cukup memberikan tekanan tambahan bagi setiap institusi keuangan dan perbankan untuk meningkatkan lagi standar dalam pelayanan pelanggan.
Beberapa tantangan dalam memberikan pengalaman pelanggan terbaik adalah kemampuan untuk mengoptimalkan Contact Center. Ketika pelanggan menuntut pelayanan lancar dan selalu siaga 24 jam sehari, hal ini bisa berdampak pada kualitas kerja agen manusia di dalamnya. "Agen manusia lebih terpapar pada risiko human error, emosi, belum lagi ketidakmampuan untuk mengikuti skrip dan bekerja secara omnichannel, ” kata Kravchuk.
Baca Juga:

Implementasi kecerdasan buatan pada solusi percakapan umumnya digunakan untuk beberapa fungsi seperti menjawab pertanyaan nasabah,menghubungkan nasabah dengan produk keuangan yang tepat. Hebatnya lagi, agen virtual bisa menjalankan interaksi dua arah dengan pelanggan ketika ada transaksi mencurigakan. Pelanggan tidak hanya bisa mendengarkan informasi, tapi bisa langsung mengonfirmasi atau menolak transaksi, dan langsung bertanya pada agen virtual.
Pekerjaan dasar ini dapat dialihkan ke agen virtual karena mereka sudah dibekali kemampuan untuk melakukan ratusan ribu panggilan setiap hari selama 24 jam dalam satu minggu. Selain itu, agen virtual ini dapat berkomunikasi secara natural kepada konsumen. Misalnya membangun perbincangan dasar sampai yang yang kompleks sekalipun, memberikan solusi untuk nasabah, sampai menyesuaikan intonasi dan jeda bicara. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan

Desain OPPO Find X9 Terungkap, Bakal Bawa Bezel Baru dan Paling Tipis di Kelasnya

Xiaomi 15T Series Siap Meluncur secara Global 24 September 2025, Intip Spesifikasinya

Ramalan Zodiak Hari Ini, 7 September 2025: Percintaan dan Keuangan, Bikin Pusing?

Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Ramalan Zodiak Hari Ini, 5 September 2025: Masalah Percintaan dan Keuangan Mengintai

Ramalan Zodiak Hari Ini, 2 September 2025: Cinta, Karier, dan Keuangan

Ramalan Zodiak Hari Ini 1 September 2025: Keuangan dan Asmara, Bikin Pusing!

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi
