Diadukan ke DPRD, Pungli ke Penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul Rp 5 Juta


Arsip - Mahasiswa menerima dana KJMU dari Pemprov DKI Jakarta. (Foto: Disdik DKI).
MerahPutih.com - Komisi E DPRD DKI Jakarta menerima audiensi dari Gerakan Seribu Langkah yang merupakan para penerima Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (27/5).
Pertemuan ini membahas terkait aduan terkait dugaan pungutan liar (Pungli) oleh oknum dalam proses administrasi program KJMU di tingkat sekolah.
"Ada keluhan soal pungutan liar mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 5 juta. Kami menilai hal ini sangat serius dan harus segera dihentikan. Mahasiswa harus didengarkan, dan program KJMU harus tetap berpihak kepada mereka yang membutuhkan," kata Anggota Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta Raden Gusti Arief Yulifard dan Imamuddin, Rabu (28/5).
Raden Gusti Arief Yulifard menegaskan, Dewan Legislatif Kebon Sirih tidak mentolerir praktik pungli dalam bentuk apa pun. Ia pun mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) DKI segera menindaklanjuti laporan yang disampaikan mahasiswa.
Baca juga:
Pramono Perluas Penerima KJMU Hingga Mahasiswa S3
Sebagai bentuk komitmen pengawasan, mengusulkan pelibatan publik sekaligus pembentukan satuan tugas (Satgas) khusus untuk menangani laporan dugaan pelanggaran program KJMU.
"Selain itu perlu juga melibatkan masyarakat karena jumlah penerima program mencapai lebih dari 16 ribu mahasiswa," tutur dia.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko menyampaikan program KJMU merupakan prioritas gubernur dan selama ini dijalankan secara transparan serta digital.
"Proses pendaftaran dan verifikasi penerima KJMU dilakukan secara daring, termasuk pencocokan data dengan Kementerian Dalam Negeri dan pangkalan data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti)," terang Sarjoko.
Ia mencatat keluhan dari mahasiswa terkait proses di sekolah dan menyatakan akan melakukan evaluasi.
Disdik DKI berkomitmen terus memperbaiki tata kelola KJMU. Termasuk kemungkinan sosialisasi ulang dan pembenahan teknis dalam proses verifikasi di sekolah.
"Ini menjadi hal yang harus secepatnya kami evaluasi," katanya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Aksi Unjuk Rasa Pedagang Pasar Burung Barito Geruduk Balaikota Tolak Relokasi

Jakarta Peringkat ke-18 Kota Paling Bahagia di Dunia, Gubenur Pramono: Semangat Kebersamaan Jadi Kuncinya

Pramono Instruksikan PPSU Lebih Giat Bersihkan Taman-Taman Kota dari Baliho Parpol

Kini Konsumsi Daging Anjing & Kucing di Jakarta Ilegal, Pramono Siap Terbitkan Pergub

Proyek Jembatan Cincin Donat di Dukuh Atas Jakarta Bakal Rampung 2026, Orang Tidak Perlu Lagi Kehujanan

2 Rumah Gosong di Tanjung Priok, Polisi Curiga Sengaja Dibakar

Prakiraan BMKG: Seluruh Wilayah Jakarta Diguyur Hujan dengan Intensitas Ringan Senin, 13 Oktober 2025 Pagi

DPRD Usul Wisata Malam Ragunan Dibuka Tiap Hari, Tapi Jangan Sampai Boncos

DPRD DKI Siap Dukung Bantuan Hukum Percepat Jakarta Menuju Kota Global

Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai Ditargetkan Rampung pada Pertengahan 2026
