Di Sini Para Penulis Dunia Dapatkan Inspirasi


Penulis memiliki wilayah yang nyaman untuk membuat karyanya. (Foto: Dayli Mail)
SUASANA lingkungan merupakan faktor penting dalam membantu seorang penulis mendapatkan inspirasi untuk karya-karyanya. Untuk mendapatkan inspirasi, para penulis biasa mengasingkan diri di tempat yang tenang. Berada di tempat yang asri dan jauh dari keramaian membuat para penulis mampu menciptakan tulisan menarik dan kisah yang fenomenal. Berikut beberapa penulis dunia yang memilih hunian asri dan nyaman sehingga mampu menulis dengan lancar:
1. Charles Dickens

Dickens dan istrinya, Catherine pindah ke sebuah rumah yang terletak di 48 Doughty Street, London pada 1837. Di rumah ini Charles Dickens menghasilkan sejumlah kisah fenomenal seperti Oliver Twist, The Pickwick Papers dan Nicholas Nickleby. Berbeda dari penulis-penulis lain yang lebih suka dengan suasana tenang, Dickens justru mendapat inspirasi di antara ramainya anak-anak yang bercanda atau asisten rumah tangga yang sedang mengerjakan tugasnya. Rumah bergaya Victoria tersebut kini bisa dikunjungi para penggemar karena telah beralih fungsi menjadi museum. Di sana kita bisa menjelajahi ruang kerja, kamar tidur keluarga, dan ruang tamu di bawah tangga. Selain itu, kita juga bisa melihat draf tulisan tangan dari novel yang ditulisnya di rumah tersebut serta cincin pertunangan antara ia dan istrinya. Kita juga bisa melintasi ruangan yang dihiasi potret, patung-patung marmer, ornamen Cina dan lukisan.
2. Mark Twain

Pria bernama asli Samuel Langhorne Clemens ini tinggal di sebuah rumah yang berlokasi di Hartford, Connecticut sejak 1874 hingga 1891. Rumah yang mengusung gaya Gothic tersebut didesain oleh Edward Tuckerman Potter. Dirinya senang tinggal di sana karena ia bertetangga dengan sejumlah penulis top lainnya seperti Harriet Beecher Stowe. ”Bagi kami, rumah kami memiliki hati, jiwa dan mata untuk melihat kami dengan penerimaan dan simpatik mendalam. Kami hidup dalam rahmat dan berkah Tuhan,” ungkap Twain ketika mendeskripsikan rumahnya. Selama tinggal di rumah tersebut Mark Twain menulis sejumlah karya sastra seperti The Adventures of Tom Sawyer, The Prince and the Pauper, Life on the Mississippi, Adventures of Huckleberry Finn, A Tramp Abroad, atau A Connecticut Yankee in King Arthur’s Court. Setelah kematian putrinya Susy akibat meningitis, Mark Twain dan keluarganya meninggalkan rumah tersebut pada 1896 dan menjualnya pada 1903. Bangunan tersebut pun beberapa kali beralih fungsi menjadi sekolah, apartemen hingga perpustakaan. Sebuah organisasi non profit, Mark Twain Memorial melakukan restorasi dan mendeklarasikan rumah tersebut menjadi National Historic Landmark pada 1962. Rumah tersebut berubah menjadi museum yang menampilkan hidup dan karya Twain pada 1974.
3. Ernest Hemingway

Sebuah rumah asri di 907 Whitehead Street, Key West, Florida, Amerika Serikat menjadi saksi Hemingway menciptakan sejumlah karya terbaiknya seperti The Short Happy Life of Francis Macomber, atau The Snows of Kilimanjaro. Rumah bergaya colonial Spanyol tersebut diberikan oleh sang paman untuknya. Hemingway tinggal dan menulis di rumah tersebut selama lebih dari 10 tahun. Dirinya menemukan inspirasi di danau dengan air yang biru yang ada di pulau kecil miliknya. Rumah tersebut kini telah beralihfungsi menjadi museum. Kita bisa melihat kamar dan taman yang menjadi saksi periode paling produktif peraih Penghargaan Nobel tersebut. Di dalam rumah tersebut kita bisa melihat perabotan, mesin tik, dan rak buku milik Hemingway.
4. Jane Austen

Siapa tak kenal dengan Jane Austen? Sejumlah karya sastra ciptaannya seperti Pride and Prejudice, Sense and Sensibility, dan Emma mampu menghipnotis dunia. Ia pun menjadi penulis paling dicintai di Britania Raya pada masanya. Inspirasi untuk karya-karya briliannya ditemukan di sebuah rumah yang terletak di Chawton, Hampshire, Inggris. Sejak tahun 1949 rumah tersebut telah berubah menjadi museum. Dari awal berubah fungsi menjadi museum, kediaman Austen telah dikunjungi 30 ribu pengunjung setiap tahunnya. Selain menampilkan suasana rumah Austin, pengunjung juga bisa mencoba pena yang pernah dipakai oleh Austen hingga menyaksikan pertunjukkan teater.
5. Agatha Christie

Agatha Christie merupakan penulis paling fenomenal sepanjang masa. Ratusan novel misteri berhasil ia ciptakan di sebuah rumah di wilayah Greenway, Inggris. Sejak pertama melihat, Christie telah jatuh cinta pada rumah tersebut. menurutnya, rumah itu mengingatkan ia akan rumahnya di masa kecil. Rumah yang dijuluki the Loveliest Place in The World oleh Christie tersebut kini terbuka untuk umum. Pasalnya, keluarganya memutuskan untk menjadikan rumah tersebut sebagai museum. Para penggemar pun kini bisa lebih dekat dengan Christie. (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Pidi Baiq Bakal Luncurkan Novel 'Dilan 1983 Wo Ai Ni'
