Detail Busana Batik Agnez Mo Karya Era Soekamto di Gelaran COP 28
Agnez Mo kenakan batik pukau para tamu di COP 28. (Dok/Era Soekamto)
AGNEZ Mo berhasil tampil memukau dalam konferensi PBB tentang Perubahan Iklim ke-28 atau COP 28 yang berlangsung di Dubai pada Sabtu (2/12) waktu setempat. Tak hanya berhasil memukau para tamu yang hadir, tetapi juga para warga internet seluruh dunia terutama di Indonesia.
Namun bukan hanya suara vokal yang begitu merdu saat menyanyikan lagu resmi dari COP 28 berjudul Lasting Legacy. Perempuan kelahiran 1986 ini terlihat begitu anggun dengan busana batik kemben berwarna biru.
Baca Juga:
Agnez Mo Tampil Memukau dengan Batik Biru di Acara COP28 di Dubai
Lihat postingan ini di Instagram
Dalam perhelatan itu, Agnez Mo tampil mengenakan batik besutan Era Soekamto bermotif pohon Hayat yang sarat akan makna untuk dunia. Melihat pentingnya COP 28, Era Soekamto terbang khusus ke Dubai untuk memastikan penampilan Agnez Mo terlihat sempurna dengan fashion statement yang tepat.
“Memiliki arti bahwa ruhani yang ada didalam manusia dan zat Sang Maha Esa yang meliputi segala sesuatu adalah satu kesatuan,” jelas Era Soekamto dalam keterangan resmi yang diterima Merah Putih, Selasa (5/12).
Fesyen dan batik yang dipersiapkan menggunakan kemben dress dan selendang batik tulis sepanjang empat meter. Kemudian aksesori antik oleh Nyemas Indah terinspirasi dari pakaian asli Nusantara bernama ‘dodotan’. Sebelum adanya kebaya yang diberi sentuhan ultra modern dan sangat mewakili Agnez Mo sebagai duta anak muda dunia.
Lebih lanjut, Agnez Mo diundang oleh panitia COP 28 yang diselenggarakan di UAE Dubai pada tanggal 30 November hingga 12 Desember 2023. Dia adalah representatif anak muda dunia turut serta dalam gerakan global aksi nyata yang terkait dengan perubahan iklim dunia.
Baca Juga:
White Shoes & the Couples Company Rilis Piringan Hitam 'Topstar Collection'
COP28 adalah pertemuan tingkat tinggi yang melibatkan 34 Kepala negara dan jajarannya, delegasi dari hampir 200 negara. Pemimpin bisnis dan keuangan, serta perwakilan masyarakat berkumpul di acara ini.
Konferensi ini bertujuan membahas isu-isu terkait perubahan iklim dan mengembangkan kebijakan untuk mengatasi tantangan tersebut, dengan fokus pada mempercepat transisi menuju masa depan energi bersih.
Pada perhelatan ini, Agnez didaulat menyanyikan lagu berjudul Lasting Legacy (yang diciptakan RedOne, produser/musisi asal Maroko) bersama para artis dunia lainnya, seperti Anushka Sen (India), Balqees Fathi (Yaman), Inna Modja (Mali-Afrika Barat), Boy Story (boyband China), Carolina Doche (Brasil), dan Ay Young (Amerika Serikat). (far)
Baca Juga:
Merasakan Atmosfer Budaya Zaman Dulu lewat Pentas 'Sukabumi 1980'
Bagikan
Berita Terkait
Nusantara Beat Diisi Personel Kewarganegaraan Belanda dengan Garis Keturunan Indonesia, Tumbuh dari Rasa Cinta terhadap Akar Budaya Indonesia
Balik ke ADOR, Tiga Member NewJeans Ajukan Syarat Min Hee-jin Jadi Produser Lagi
'Better Man', Lagu Patah Hati Taylor Swift yang kembali Viral di TikTok
Lima Lagu, Tiga Sutradara, The Jansen Sajikan Antologi Visual untuk 'Banal semakin Binal'
Lirik Lagu 'Mimpi Kecil' dari V1RST, Penanda kembali dari Hiatus
Mantan Anggota EXO Kris Wu Dikabarkan Mati di Penjara, Otoritas China Keluarkan Bantahan
Raisa & Barsena Bestandhi Hadirkan Keintiman Musik lewat Versi Live ‘Bila’
Lirik Lengkap 'Tamu Undangan' Gambarkan Kisah Patah Hati dari LAVORA
Lirik Lagu 'Ikan Dalam Kolam' yang Hype Banget untuk Karaoke
Meghan Trainor Bawa Pesan Self-Love di Lagu 'Still Don't Care', Simak Lirik Lengkapnya