Deru Tank Belanda Melintas di Jembatan Panus


Pengendara melintasi Jembatan Panus yang dibangun tahun 1917-1918, Depok, Jawa Barat. (Foto: MerahPutih/Noer Ardiansjah)
MerahPutih Budaya - Jembatan Panus di Jalan Tole Iskandar, Depok menjadi saksi perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia. Jembatan sepanjang 100 meter dengan lebar 5 meter ini menjadi penghubung Jakarta-Depok-Bogor.
Sampai kini bangunan bersejarah ini masih kokoh berdiri. Jembatan yang dibangun sekira 1917-1918 ini padahal dahulu biasa dilewati tank dan truk penjajah Belanda. Keterangan ini disampaikan keturunan arsitek pembuat jembatan Panus.
"Zaman dahulu digunakan sebagai jalur tank dan kendaraan militer tentara sekutu," ucap Welly Jonathans (69), cucu Stephanus Jonathan, pembuat Jembatan Panus kepada merahputih.com di Depok, Senin (11/4).
Menurut Opa Welly, pembangunan jembatan atas inisiatif pemerintah Belanda, tapi dikerjakan orang-orang Indonesia. Manfaat jembatan ini tak cuma dirasakan penjajah Belanda tapi juga warga Depok yang melintas. Kini, di sebelah jembatan Panus telah dibangun jembatan baru sekira 1990-an. Tapi, jembatan Panus saat ini masih bisa dilintasi kendaraan.
"Sungai Ciliwung dari dulu deras dan dalam. Adanya Jembatan Panus, membantu masyarakat untuk melintas, pada zaman dulu," jelasnya. (Ard)
BACA JUGA:
- Kontroversi Pembuat Jembatan Panus Depok
- Sanggar Lenong Tertua di Depok Minim Perhatian Pemda
- Pasang Surut Lenong Tertua di Depok
- "Presiden Depok", Bangun Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat?
- Menilik Kisah Pemerintahan Depok Tempo Dulu