Deretan Bapak Bangsa Indonesia yang Hebat Bermain Bola


Tan Malaka, Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahril. (Foto/yudisamara.wordpress.com)
TULISAN Verboden voor Inlanders en Houden, yang dalam bahasa Indonesia berarti 'Dilarang masuk untuk pribumi dan anjing' banyak menghiasi pintu masuk stadion bola di Indonesia pada masa pendudukan Belanda. Masyarakat Indonesia yang gemar bermain bolah sedih, hanya bisa menatap lapangan bola dari kejauhan.
Banyak sekali bakat hebat Indonesia yang terpaksa terpendam oleh selogan penjajah tersebut. Bukan hanya rakyat biasa saja, orang-orang yang kelaknya menjadi bapak bangsa juga merasakan licik dan pahitnya peraturan yang dibuat Belanda kala itu.
Jika saja larangan tersebut tak pernah tercipta, tak mustahil beberapa bapak bangsa kita ini bisa menjadi pemain legendaris bagi Indonesia. Berikut merahputih.com merangkum 3 bapak bangsa Indonesia yang lihai bermain sepak bola;
Tan Malaka

Seorang bapak bangsa kelahiran Nagari Padam Gadang, Suliki, Sumatera Barat, pada 2 Juni 1897 ini sudah mahir mengolah 'Si Kulit Bundar' sejak usia belia. Terbukti, saat ia bersekolah di Negeri Belanda, Tan Malaka tercatat sebagai pemain profesional klub Vlugheid Wint.
Meski memiliki postur tubuh kecik dan pendek, Tan sering membuat temannya terpukau karena sangat piawai dalam menggiring bola. Dalam sepak bola Tan berposisi sebagai penyerang garis depan. Lari kencang dan tendangannya yang kuat menjadikan Tan Malaka sebagai striker yang mematikan di Vlugheid Wint.
Bung Hatta

Jika Tan Malaka seorang striker, pemuda asal Minangkabau lainnya yang juga menjadi bapak bangsa berposisi sebagai pemain bertahan atau bek. Mohammad Hatta pernah menjadi bek terbaik bagi klub Young Fellow. Selama bermain di sana Hatta menjuarai kejuaraan Sumatera Selatan 3 tahun berturut-turut.
"Saban sore pukul 17.00, saya sudah di tanah lapang. Kalau tidak bermain sebelas lawan sebelas, kami berlatih menyepak bola dengan tepat ke dalam gawang dan belajar menembak ke gawang,” tulis Bung Hatta dalam buku ‘Untuk Negeriku: Sebuah Otobiografi.’
Sutan Sjahrir

Bapak bangsa yang satu ini juga berasal dari Minangkabau. Sejak kecilnya Sjahrir sudah menggilai olahraga bola. Dalam sepak bola ia berposisi sebagai penyerang tengah yang tangkas dan pandai. Tercatat dalam buku biografinya yang ditulis Rudolf Mrazek, Sjahrir memulai bermain bola saat bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) atau sekolah dasar Eropa di Medan pada 1915. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Manchester United Segera Pinjamkan Andre Onana ke Trabzonspor, Jadi Kabar Baik?

Ousmane Dembele Cedera, Diragukan Main Lawan Barcelona

Didepak PSG, Gianluigi Donnarumma Hormati Keputusan Luis Enrique

Alejandro Balde Cedera, Absen Bela Barcelona di Laga Perdana Liga Champions

Liverpool Pecahkan Rekor Transfer Liga Inggris, tapi Jangan Lupakan Arsenal hingga Tottenham

Gabung Real Betis, Antony Menangis Haru usai 'Berhasil' Tinggalkan Manchester United

Gavi dan Fermin Lopez Dikabarkan Ribut, Begini Cerita Aslinya di Barcelona

Terungkap! Ini Penyebab Marc Guehi Batal ke Liverpool, padahal Sudah Tes Medis

Pecah Rekor Lagi! Klub Liga Inggris Habiskan Rp 66,6 Triliun di Bursa Transfer 2025

Marc Guehi Gagal Gabung Liverpool, Bisa Jadi Target Utama Barcelona atau Real Madrid
