Demokrat Desak Implementasi Sistem Tanggap Bencana Nasional

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 29 September 2018
Demokrat Desak Implementasi Sistem Tanggap Bencana Nasional

Edhie Baskoro Yudhoyono. ANTARA FOTO

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (29/8) mengakibatkan ratusa nyawa melayang, kerusakan dan korban luka-luka.

Bencana alam ini mengundang keprihatinan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

"Kami sekeluarga turut prihatin dan berduka atas bencana alam tersebut, dan meminta warga Palu dan Donggala bersabar dan bertawakal," kata Ibas dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/9).

Ibas
Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono (dua dari kanan). (MP/Ponco)

Menurutnya, ada dua langkah yaitu jangka pendek dan panjang, yang harus dilakukan pemerintah menyikapi bencana gempa bumi yang diiringi tsunami itu

Pertama, Demokrat mendesak pemerintah dan stakeholder terkait, membangun regulasi mitigasi penanganan bencana nasional. Hal ini penting dilakukan mengingat Indonesia adalah negara yang rentan terkena bencana alam.

"Saya mendesak seluruh pihak terkait segera membangun regulasi dan implementasi serius, agar meminimalisir korban bencana alam. Letak geografis Indonesia ini termasuk rawan bencana," ujarnya

Untuk jangka pendek, Demokrat meminta Kementerian Perhubungan bergerak cepat memperbaiki infrastruktur untuk mengakses lokasi bencana. Terutama sarana penunjang transportasi laut dan udara.

Rumah roboh karena gempa Donggala. Foto: Twitter/@Sutopo _PN

"Saya meminta Kementerian Perhubungan bertindak sigap dalam darurat bencana ini dengan membuka jalur penyaluran bantuan dan jangan sampai ada warga yang terisolasi tak tersentuh bantuan," tutur Ibas.

Demokrat juga mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika, bertindak cepat memperbaiki infrastruktur komunikasi warga, sehingga jalinan komunikasi bisa berjalan dengan baik.

"Dengan tidak terputusnya jaringan komunikasi, masyarakat Palu dan Donggala lebih cepat terbantu," ucapnya.

Upaya jangka pendek lainnya yakni meminta Kementerian Sosial bergegas dalam pendistribusian bantuan sosial, dan penanganan trauma korban paska bencana. Demokrat pun berharap kepada seluruh pihak terkait memberikan perhatian serius untuk warga Palu dan Donggala. Yang tak kalah penting, Ibas meminta masyarakat yang menjadi korban tetap tabah dan bersabar. (Asp)

#Edhie Baskoro Yudhoyono #Gempa Bumi #Ketua Fraksi Demokrat
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Pemerintah Filipina telah menyalurkan bantuan keuangan serta logistik untuk mendukung upaya pemulihan di wilayah yang terdampak paling parah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang
Indonesia
BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Dampak guncangan gempa juga terasa di wilayah lain
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Indonesia
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
BMKG mencatat kekuatan getaran mencapai skala V MMI di Sarmi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
Lifestyle
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Tak sekadar pakai lagu Tepuk Gempa, Jepang menanamkan kesiapsiagaan sejak dini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana
Indonesia
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
Saat ini, terdapat sekitar 8.700 WNI yang menetap di Filipina bagian selatan, atau di daerah dekat pusat gempa.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
Indonesia
BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 7,6 di Filipina, Ada Pergerakan Lempeng Tektonik di 2 Samudra
BMKG mengungkap penyebab gempa M 7,6 di Filipina. Gempa itu terjadi dikarenakan adanya aktivitas subduksi.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 7,6 di Filipina, Ada Pergerakan Lempeng Tektonik di 2 Samudra
Indonesia
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami
Gempa Bumi M 7,6 mengguncang Filipina, Jumat (10/10) pagi. Akibat dampak tersebut, wilayah Sulawesi Utara dan Papua berpotensi tsunami.
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami
Indonesia
Gempa M 7,4 Hantam Laut Filipina, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami di Kepulauan Talaud
BMKG imbau masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap waspada dan menjauhi pantai hingga peringatan tsunami resmi dicabut.
Wisnu Cipto - Jumat, 10 Oktober 2025
Gempa M 7,4 Hantam Laut Filipina, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami di Kepulauan Talaud
Indonesia
Gempa di Sumenep Rusak 316 Bangunan, Tersebar di 3 Kecamatan
Gempa berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9) malam sekitar pukul 23.49 WIB.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Gempa di Sumenep Rusak 316 Bangunan, Tersebar di 3 Kecamatan
Indonesia
166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik
Masyarakat diimbau tetap waspada, tidak panik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 02 Oktober 2025
166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik
Bagikan