Demokrat Desak Implementasi Sistem Tanggap Bencana Nasional
Edhie Baskoro Yudhoyono. ANTARA FOTO
MerahPutih.com - Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (29/8) mengakibatkan ratusa nyawa melayang, kerusakan dan korban luka-luka.
Bencana alam ini mengundang keprihatinan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.
"Kami sekeluarga turut prihatin dan berduka atas bencana alam tersebut, dan meminta warga Palu dan Donggala bersabar dan bertawakal," kata Ibas dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/9).
Menurutnya, ada dua langkah yaitu jangka pendek dan panjang, yang harus dilakukan pemerintah menyikapi bencana gempa bumi yang diiringi tsunami itu
Pertama, Demokrat mendesak pemerintah dan stakeholder terkait, membangun regulasi mitigasi penanganan bencana nasional. Hal ini penting dilakukan mengingat Indonesia adalah negara yang rentan terkena bencana alam.
"Saya mendesak seluruh pihak terkait segera membangun regulasi dan implementasi serius, agar meminimalisir korban bencana alam. Letak geografis Indonesia ini termasuk rawan bencana," ujarnya
Untuk jangka pendek, Demokrat meminta Kementerian Perhubungan bergerak cepat memperbaiki infrastruktur untuk mengakses lokasi bencana. Terutama sarana penunjang transportasi laut dan udara.
"Saya meminta Kementerian Perhubungan bertindak sigap dalam darurat bencana ini dengan membuka jalur penyaluran bantuan dan jangan sampai ada warga yang terisolasi tak tersentuh bantuan," tutur Ibas.
Demokrat juga mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika, bertindak cepat memperbaiki infrastruktur komunikasi warga, sehingga jalinan komunikasi bisa berjalan dengan baik.
"Dengan tidak terputusnya jaringan komunikasi, masyarakat Palu dan Donggala lebih cepat terbantu," ucapnya.
Upaya jangka pendek lainnya yakni meminta Kementerian Sosial bergegas dalam pendistribusian bantuan sosial, dan penanganan trauma korban paska bencana. Demokrat pun berharap kepada seluruh pihak terkait memberikan perhatian serius untuk warga Palu dan Donggala. Yang tak kalah penting, Ibas meminta masyarakat yang menjadi korban tetap tabah dan bersabar. (Asp)
Bagikan
Berita Terkait
12 Desember Memperingati Hari Apa? Banyak Peristiwa Penting yang Terlupakan
Pemerintah Jepang Ingatkan Kemungkinan Gempa Besar dalam 1 Pekan Mendatang
Jangan Panik, Gempa 5,4 yang terjadi di Simeulue Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Nias Selatan, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng
Terjadi 108 Kali Gempa di Jawa Barat Sepanjang November, BMKG Keluarkan Rekomendasi untuk Masyarakat
Gempa Magnitude 6,3 Guncang Aceh, BMKG Sebut Pergerakan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia
Gempa Tektonik Magnitudo 6 di Laut Banda, Tidak Ada Ancaman Tsunami
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Satu Rumah Sakit dan Bandara Terdampak Gempa di Kota Tarakan
Analisis BMKG: Gempa Beruntun Gunung Salak Bukan Akibat Aktivitas Magma