Demo Penolakan Moda Transportasi Berbasis Aplikasi Dianggap Salah Alamat

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 22 Maret 2016
Demo Penolakan Moda Transportasi Berbasis Aplikasi Dianggap Salah Alamat

Aksi demo para supir Taksi Blue Bird dan Express Grup di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (22/3). (Foto: MerahPutih/Yohanes Abimanyu)

Ukuran:
14
Audio:
MerahPutih Megapolitan - Memanasnya aksi demo awak sopir taksi dan awak angkutan umum swasta yang terjadi Selasa (22/3) siang rupanya mendapat sorotan dari warga. Aksi unjuk rasa mendesak penertiban moda transportasi berbasis aplikasi itu dinilai berlebihan.
 
Tuntutan utama para pendemo yang terdiri dari sopir taksi serta sopir angkot adalah mendesak pemerintah untuk menutup layanan transportasi berbasis aplikasi online.
 
Chika, karyawan swasta sebuah perusahaan di bilangan Semanggi, menganggap aksi para pendemo dinilai salah alamat bahkan kebablasan. Lain lagi dengan Sinta, karyawan sebuah perusahaan di Senayan, mengaku terlambat ke kantor akibat pengalihan arus lalu lintas karena aksi unjuk rasa supir taksi. 
 
"Gini loh Saya itukan kerjanya ke sana-sini untuk nemuin klien itu bisa dari siang sampai malam. Bisa kebayang gak kerjaan saya bisa ancur berantakan cuma gara-gara macet. Nah ojek online itu bisa di bilang banyak bantu aku dalam pekerjaan kan kalau naik taksi sama juga kena macet mana mahal lagi tarifnya," keluh Sinta yang harus terlambat kerja karena banyaknya arus lalu lintas yang harus dialihkan pada Selasa sore akibat demo aksi menolak transportasi berbasis aplikasi yang dilakukan awak angkutan umun dan taksi.
 
Hal serupa dilontarkan oleh Nia yang mengeluhkan aksi demo tersebut oleh Nia yang pagi tadi harus mengeluarkan kocek lumayan besar untuk berangkat dari tempat tinggalnya  menuju  kantornya yang berada di kawasan senayan, Jakarta selatan. Menurut Nia jika para awak pengemudi taksi mengeluhkan masalah transportasi berbasis aplikasi seharusnya perusahaan yang menanungi mereka harus segera membenahi aplikasi online yang mereka miliki agar awak pengemudi mereka tidak menyalahkan trasportasi berbasis aplikasi online lainnya.
 
"Kalau menurut aku sih jika Blue Bird sudah punya aplikasi online sejak 2011, benahin donk aplikasinya.. saya aja masih susah mengaksesnya, lagian juga kurang real time, sampe kesel dulu mau pesen aja susah padahal armadanya banyak, dan lagi harganya tinggi kan  itu beda sama ojek-ojek online atau taksi yang bisa aku pesen via online," cetus Nia sambil berlalu menaiki ojek online yang siap mengantarnya pulang. 
 
Sementara  hal senada juga dilontarkan oleh Dewi yang sore ini memilih pulang dengan memesan taksi online.  Dewi yang tinggal di kawasan Joglo, Jakarta Barat kepada merahputih.com ia mengatakan seharusnya pihak manajemen lah yang harus memberikan jalan keluar atas apa yang menjadi keluhan para awak angkutan taksi yang berdemo hari ini.
 
Dewi mengatakan, "Kalau menurut aku sih harusnya  para petinggi dan pihak manajemen perusahaan taksi resmi itu harus cerdas dan memiliki hati nurani. Kejadian hari ini tidak akan terjadi jika mereka cekatan dan bertanggungjawab atas keresahan akan kesejahteraan pegawainya," ujarnya.
 
Ditambahkan Dewi, ini saat yang tepat bagi manajemen penyedia layanan moda transportasi konvensional untuk berbenah melihat berbagai transportasi berbasis aplikasi yang kini turut meramaikan persaingan sarana transportasi di Jakarta.
 
"Era persaingan sudah datang. Mereka (manajemen taksi) harusnya cepat berbenah diri supaya para pelanggan tidak beralih, bukan cuma armada yang terus-terusan diperbanyak. Ingat, pengguna transportasi angkutan umum adalah raja. Mereka punya duit, mereka akan memutuskan mana yang akan digunakan," pungkas sekretaris di sebuah perusaahaan swasta di kawasan Senayan tersebut. (Man) 
 
BACA JUGA: 
  1. Pemerintah Siapkan Solusi Terkait Tuntutan Supir Taksi Konvensional
  2. Keluhan Sopir Taksi Konvensional dari Setoran hingga Nunggak Utang
  3. Mantap, Besok Gratis Naik Blue Bird!
  4. Anarkis, Kelakuan Sopir Taksi Hancurkan Mobil Rekannya Sendiri
  5. Blue Bird Ancam Tindak Tegas Supirnya yang Terbukti Bertindak Anarkis
#Unjuk Rasa Tolak Transportasi Online #Uber Dan Grab #Supir Taksi
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Bagikan