Demam Batu Akik Turun, Penjualnya Pindah Jadi Sopir Angkot


Sentra penjualan Batu Akik di kawasan Jatinegera, Jakarta Timur mulai sepi ditinggalkan para pedagang (Foto: MP/Bertolomeus Papu)
MerahPutih Bisnis - Demam batu akik sudah berakhir, para pedagangnya mulai merasakan dampaknya. Padahal awalnya, batu akik sempat digadang-gadangkan sebagai salah satu ekspor primadona non migas. Bahkan masyarakat ramai-ramai jadi pengrajin dan pedagang akik. Beberapa pengamat ekonomi menilai batu akik bisa jadi tulang punggung ekonomi masyarakat.
Belakangan ini situasinya berubah. Berdasarkan pantauan merahputih.com di salah satu sentra perdagangan batu akik di Jalan Raya Bekasi Timur, kawasan Jatinegara, Jakarta Timur mulai sepi pengunjung dan pembeli. Sebelumnya pada saat batu akik naik daun, kawasan ini selalu ramai pembeli dan pedagang.
Menurut salah satu warga di lokasi tersebut, Muhamad Ilham, bahwa sejumlah pedagang batu akik sudah beralih profesi. Rata-rata mereka tak mau lagi menjual batu akik.
"Pedagang yang jual batu akik di tempat ini sudah hijrah, entah kemana. Banyak lapak batu akik sudah ditutup, " ujar Ilham, saat ditemui merahputih. com di kawasan Jatinegera, Jakarta Timur, Jumat, (11/9).
Ilham menambahkan, sudah tiga bulan terakhir ini banyak lapak pedagang batu akik beralih fungsi. Alasannya minat para pembeli dan kolektor terhadap batu akik mulai menurun.
"Saya tidak tahu kemana mereka pergi, apakah mereka beralih profesi, namun ada pedagang batu akik banyak yang beralih profesi sebagai pengemudi angkot. Sebagian lagi pindah tempat yang dianggap mereka lebih cocok menjual hasil dagangannya, " tutupnya. (gms)
Baca Juga:
Kenali Batu Akik Sesuai Zodiak Kamu
Penjualan Batu Akik Menurun Pascalebaran
Pegadaian Belum Terima Batu Akik Sebagai Jaminan
Grebeg Gunungan Batu Akik Yogyakarta, Warga Berebut!
Wow, di Festival Palang Pintu Ada Batu Akik Seharga Rp150 Juta